Tenis
Gauff nikmati proses dewasa saat menuju perempat final Australian Open
21 Januari 2024 16:05 WIB
Arsip - Petenis putri AS Coco Gauff memukul bola ke lawannya yang juga dari AS Caroline Dolehide saat laga putaran kedua Australia Open 2024 di Melbourne Park, Australia, Rabu (17/1/2024). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/foc.
Jakarta (ANTARA) - Coco Gauff mengaku menikmati proses menjadi dewasa saat ia menunjukkan ketenangan dan tekad untuk melaju ke perempat final Australian Open untuk pertama kalinya, Minggu.
Unggulan keempat itu mengalahkan petenis non-unggulan Magdalena Frech 6-1, 6-2 hanya dalam waktu 63 menit di Rod Laver Arena saat ia mengincar gelar Grand Slam keduanya.
Juara US Open, yang belum pernah melaju melampaui babak keempat di Melbourne Park dalam empat upaya sebelumnya, itu sedang dalam performa terbaiknya dan belum kehilangan satu set pun.
Dia sekarang sedang dalam sembilan kemenangan beruntun setelah perebutan gelar di Auckland dan akan bertemu petenis Ukraina Marta Kostyuk untuk memperebutkan tempat di semifinal.
Gauff melakukan debut Grand Slamnya di Wimbledon saat berusia 15 tahun, dan sejak itu proses pembelajaran telah dilakukan, dibimbing oleh orang tuanya.
Namun, dia kini mulai mengambil kendali atas nasibnya sendiri, di dalam dan di luar lapangan.
"Seiring berjalannya musim, saya menjadi lebih vokal tentang apa yang saya inginkan di dalam dan di luar lapangan," kata Gauff, seperti disiarkan AFP, Minggu.
"Awalnya, ketika saya berusia 15, 16 tahun, orang tua saya melakukan banyak hal untuk saya supaya saya bisa fokus pada tenis. Sekarang saya beralih ke peran yang lebih besar. Saya semakin tua, harus membuat lebih banyak keputusan, semua itu, di dalam dan di luar lapangan."
"Saya pikir bagi saya, saya mengenal diri saya dengan cukup baik. Saya tahu apa yang harus saya lakukan untuk sukses, tidak semua hal. Itu sebabnya kami memiliki pelatih dan orang-orang yang memberi nasihat kepada saya," ujar petenis berusia 19 tahun itu.
"Ini jelas merupakan sebuah proses setiap tahunnya. Masa dewasa adalah sesuatu yang sangat saya nikmati untuk dipelajari. Saya belum sepenuhnya mencapainya, namun setiap tahun saya pikir saya menjadi lebih baik dan lebih baik dalam hal itu."
Dengan tujuh dari 10 unggulan teratas putri tersingkir pada pekan pertama, Gauff memiliki peluang besar untuk menambah gelar Grand Slam, dengan potensi pertarungan melawan juara bertahan Aryna Sabalenka di semifinal.
Dia tidak membuang waktu untuk memimpin pertandingan babak keempat, melaju melalui set pertama hanya dalam waktu 26 menit.
Petenis Amerika itu melanjutkan penampilannya dengan ritme yang sama di set kedua, tidak pernah menyerah untuk mencetak angka.
Meskipun perjalanannya ke delapan besar terbilang mudah, Gauff tidak merasa "belum matang."
"Di US Open, saya bermain melawan petenis berperingkat lebih tinggi sebelumnya. Itu juga alasan lain mengapa saya menjalani begitu banyak pertandingan panjang," ujar Gauff.
"Rasanya tidak berbeda. Saya tahu ketika tiba saatnya, apakah saya menjalani pertandingan yang panjang pada babak sebelumnya atau tidak, saya akan tetap berkompetisi dengan cara yang sama dan tetap merasa sama tajamnya."
Baca juga: Djokovic bermain agresif untuk capai perempat final Australian Open
Unggulan keempat itu mengalahkan petenis non-unggulan Magdalena Frech 6-1, 6-2 hanya dalam waktu 63 menit di Rod Laver Arena saat ia mengincar gelar Grand Slam keduanya.
Juara US Open, yang belum pernah melaju melampaui babak keempat di Melbourne Park dalam empat upaya sebelumnya, itu sedang dalam performa terbaiknya dan belum kehilangan satu set pun.
Dia sekarang sedang dalam sembilan kemenangan beruntun setelah perebutan gelar di Auckland dan akan bertemu petenis Ukraina Marta Kostyuk untuk memperebutkan tempat di semifinal.
Gauff melakukan debut Grand Slamnya di Wimbledon saat berusia 15 tahun, dan sejak itu proses pembelajaran telah dilakukan, dibimbing oleh orang tuanya.
Namun, dia kini mulai mengambil kendali atas nasibnya sendiri, di dalam dan di luar lapangan.
"Seiring berjalannya musim, saya menjadi lebih vokal tentang apa yang saya inginkan di dalam dan di luar lapangan," kata Gauff, seperti disiarkan AFP, Minggu.
"Awalnya, ketika saya berusia 15, 16 tahun, orang tua saya melakukan banyak hal untuk saya supaya saya bisa fokus pada tenis. Sekarang saya beralih ke peran yang lebih besar. Saya semakin tua, harus membuat lebih banyak keputusan, semua itu, di dalam dan di luar lapangan."
"Saya pikir bagi saya, saya mengenal diri saya dengan cukup baik. Saya tahu apa yang harus saya lakukan untuk sukses, tidak semua hal. Itu sebabnya kami memiliki pelatih dan orang-orang yang memberi nasihat kepada saya," ujar petenis berusia 19 tahun itu.
"Ini jelas merupakan sebuah proses setiap tahunnya. Masa dewasa adalah sesuatu yang sangat saya nikmati untuk dipelajari. Saya belum sepenuhnya mencapainya, namun setiap tahun saya pikir saya menjadi lebih baik dan lebih baik dalam hal itu."
Dengan tujuh dari 10 unggulan teratas putri tersingkir pada pekan pertama, Gauff memiliki peluang besar untuk menambah gelar Grand Slam, dengan potensi pertarungan melawan juara bertahan Aryna Sabalenka di semifinal.
Dia tidak membuang waktu untuk memimpin pertandingan babak keempat, melaju melalui set pertama hanya dalam waktu 26 menit.
Petenis Amerika itu melanjutkan penampilannya dengan ritme yang sama di set kedua, tidak pernah menyerah untuk mencetak angka.
Meskipun perjalanannya ke delapan besar terbilang mudah, Gauff tidak merasa "belum matang."
"Di US Open, saya bermain melawan petenis berperingkat lebih tinggi sebelumnya. Itu juga alasan lain mengapa saya menjalani begitu banyak pertandingan panjang," ujar Gauff.
"Rasanya tidak berbeda. Saya tahu ketika tiba saatnya, apakah saya menjalani pertandingan yang panjang pada babak sebelumnya atau tidak, saya akan tetap berkompetisi dengan cara yang sama dan tetap merasa sama tajamnya."
Baca juga: Djokovic bermain agresif untuk capai perempat final Australian Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: