Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa kembali ditutup tetekan ke bawah level 4.000 poin masih didorong dari kombinasi sentimen negatif domestik dan global.

IHSG BEI ditutup turun 152,83 poin atau 3,71 persen ke posisi 3.967,84, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 26,02 poin (3,84 persen) ke level 651,87.

"Kombinasi sentimen negatif dari domestik dan global masih mendorong indeks BEI bergerak melemah," ujar Direktur CIMB Principal Asset Management Fajar R Hidayat di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan bursa saham global yang masih cenderung bergerak dalam area negatif berdampak pada psikologis investor di dalam negeri.

Ia menambahkan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia untuk menahan sentimen dari global juga belum ditanggapi positif investor, pelaku pasar menilai bahwa kebijakan itu lebih bersifat jangka panjang.

"Saat ini pelaku pasar mengharapkan antisipasi dari pemerintah untuk jangka pendek," kata dia.

Sementara itu, Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko mengatakan meski IHSG berada dibawah level 4.000 poin, namun tidak adanya tekanan jual yang besar dari investor asing menandakan adanya skenario perubahan investasi dari mata uang ke dalam saham

"Sehingga ke depanya investor dapat mengakumulasi pada saham-saham yang memiliki potensi penguatan secara teknikal," kata dia.

Sementara, transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 148.579 kali dengan volume mencapai 4,197 miliar lembar saham senilai Rp4,898 triliun. Saham yang bergerak menguat sebanyak 35, sementara yang melemah 293 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 40 saham.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 130,55 poin (0,59 persen) ke level 21.874,77, indeks Nikkei-225 turun 93,91 poin (0,69 persen) ke level 13.542,37, dan Straits Times melemah 50,97 poin (1,65 persen) ke posisi 3.034,91.
(KR-ZMF/B008)