Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di DKI Jakarta, sesuai data situs pemantau kualitas udara IQAir menurun pada Minggu pagi, dibandingkan dengan kualitas udara, Sabtu (20/1).

Berdasarkan pantauan pada pukul 06.15 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 71 atau masuk dalam kategori baik dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5, sementara pada Sabtu (20/1) mencapai angka 59.

Namun, situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini tersebut mencatatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat keempat puluh terburuk di dunia pada Minggu pagi.

Adapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Kolkata, India dengan indeks kualitas udara di angka 319, diikuti Dhaka, Bangladesh di angka 286 dan Delhi, India di angka 221.

Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori sedang dengan indeks angka 74 dan polusi udara PM2,5.

Angka tersebut memiliki penjelasan tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan nilai estetika.

Sejumlah wilayah yang terpantau Bundaran HI (44), Kelapa Gading (45), Jagakarsa (63), Kebon Jeruk (40) dan Lubang Buaya sedang dalam tahap pengujian atau 'testing'.​​​​

Baca juga: Pemprov DKI perluas kawasan rendah emisi untuk perbaiki kualitas udara
Baca juga: Kualitas udara Jakarta semakin membaik dan masuk kategori sedang