Jakarta (ANTARA News) - Ketua Penyelenggara Festival Musik Bambu Nusantara (FMBN) 2013 Dadang Johari mengatakan ajang yang berlangsung di Balai Sidang Jakarta itu merupakan upaya mengenalkan genre musik bambu baru.


"Indonesia 'khan banyak musik bambu, tapi masyarakat hanya kenal angklung. Padahal musik bambu itu tak hanya angklung. Itu yang ingin kita kenalkan, terutama di sini kan pengunjungnya kebanyakan anak sekolah," kata Dadang di Jakarta, Selasa.



Festival musik bambu yang digelar 27-28 Agustus 2013 itu, menurut Dadang, akan mengenalkan genre musik bambu yang dibalut dengan sentuhan musik kontemporer. "Ada bamboo jazz, bamboo rock, bamboo pop, samba hingga hiphop.



Secara bergilir kami tampilkan di festival ini," katanya. Tak hanya sekadar mengenalkan dan melestarikan musik bambu, acara itu juga menampilkan kreatifitas pelajar dengan alat musik dari bambu.



Di hari pertama festival, ada sejumlah penampilan dari mulai pelajar SD, SMP, SMA hingga anak-anak penderita down syndrome.



Selain itu, juga ada penampilan Balawan, Dwiki Dharmawan, Andien, Maudy Ayunda, Samba Sunda dan grup musik asal Jepang, Arumba.



"Juga ada beberapa stan yang sudah siap, makanan berbahan dasar bambu, souvenir, lukisan, obat, dan fesyen," kata Dadang.