Athena (ANTARA) - Eropa perlu menjadikan para migran tetap kompetitif, kata Dubravka Suica, Wakil Presiden Demokrasi dan Kependudukan Komisi Eropa, dalam sebuah forum tentang krisis demografi yang diadakan di Athena, Yunani, pada Jumat (19/1).

Menghadapi penurunan angka kelahiran, negara-negara anggota Uni Eropa (EU) perlu mempertimbangkan angka-angka demografis untuk merencanakan setiap kebijakan ekonomi dan berinvestasi pada sumber daya manusia, termasuk imigran legal, agar tetap kompetitif, ujar Suica.

Populasi warga berusia 65 tahun ke atas di EU akan meningkat secara signifikan, dari 90,5 juta orang pada awal 2019 menjadi 129,8 juta orang pada 2050.

Sementara itu, pada saat yang sama, populasi warga berusia di bawah 55 tahun yang tinggal di EU akan menurun 13,5 persen per 2050 mendatang, menurut proyeksi Eurostat, badan statistik EU.
Calon migran berdiri di sisi pagar Maroko yang memisahkan daerah kantong Spanyol dari Maroko, di Fnideq, Maroko, pada 18 Mei 2021. (Xinhua)


Tenaga kerja akan menua dan jumlahnya menyusut, sehingga imigrasi legal ke Uni Eropa perlu ditingkatkan sekitar 1 juta orang per tahun pada tahun-tahun mendatang guna mengisi kekosongan tersebut, menurut EU.

Dalam konteks paket Fasilitas Pemulihan dan Resiliensi (Recovery and Resilience Facility) untuk mendukung negara-negara anggota EU pulih dari pandemi COVID-19, EU akan menginvestasikan 156 miliar euro (sekitar Rp2,7 kuadriliun) hingga 2027 untuk sektor kependudukan, termasuk program perumahan dan pendidikan, kata Suica.