Jakarta (ANTARA) - Tim Nasional pasangan Anies-Muhaimin (Timnas) AMIN membocorkan program pembangunan infrastruktur kereta api di Indonesia.

"Untuk bangun jalur kereta api, mungkin biayanya separuh dibandingkan dengan bangun jalan tol. Bahkan bisa sepertiga atau seperlima," kata Co-captain Timnas AMIN Thomas Lembong dalam diskusi di Jakarta, Jumat.

Diskusi yang digelar Forum Komunitas Pengusaha Nasional, mengusung tema strategi kebijakan perdagangan dan perindustrian koalisi perubahan menuju Indonesia Emas 2045. Hadir pula sebagai pengusaha bidang teknologi Ilham Habibie.

Mantan Menteri Investasi itu menjelaskan dalam berbagai safari politik, Anies Baswedan mulai menjanjikan transportasi kereta api.

Menurut dia, Anies melihat beberapa kota di Indonesia, masih memiliki infrastruktur jalur kereta api peninggalan zaman kolonial.

Menurut dia, indeks kinerja logistik Indonesia malah menurun, walaupun ratusan triliun anggaran negara dialokasikan untuk pembangunan jalan tol. Sementara, jika anggaran itu dapat efektif jika digunakan untuk pembangunan infrastruktur kereta api. Lanjut dia, ada beberapa kelebihan dari kereta api dimana hal utama transportasi untuk penumpang.

"Di media sosial semakin populer sebagai moda transportasi, apalagi inovasi-inovasi dari PT KAI dengan gerbong panoramic, yang kacanya transparan bisa menikmati pemandangan. Gerbong yang bisnis clas dan first class. Bahkan kalau mau, bisa menyewa satu gerbong untuk keluarga," ungkapnya.

Alasan lain kata dia, infrastruktur kereta api bisa digunakan untuk pengangkutan logistik. Karena banyak sekali kereta, digunakan untuk angkutan kargo, dimana kontainer langsung ditaruh di atas kereta api.

"Kami semakin percaya, bahwa data dan analisa moda transportasi yang lebih efisien dan ampuh adalah kereta api," katanya menegaskan.

Pasangan Anies-Muhaimin mengusung visi, misi dan program kerja, dengan tema besar Indonesia adil makmur untuk semua. Adapun agenda strategis yang tertuang dalam delapan sayap kemajuan, program pembangunan infrastruktur kereta, akan dilaksanakan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Di Sumatera, pembangun jaringan transportasi lintas Sumatra yang terhubung dengan Jawa, melalui penguatan peran jalan tol, jalur kereta api, dan penyeberangan Selat Sunda. Di Kalimantan, program itu untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur kereta yang mengalungi Kalimantan, dengan penahapan yang optimal. Sementara di Sulawesi, pembangun jaringan logistik dan transportasi yang murah dan efisien, dengan melanjutkan pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi jalur Makassar-Parepare sampai Palu hingga 2029