Padang (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) Endang Kurnia Saputra mengatakan apabila Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berlangsung dua putaran, akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi terutama meningkatnya konsumsi masyarakat.

"Apabila pemilu berlangsung dua putaran maka masyarakat yang akan diuntungkan karena tingkat konsumsi meningkat," kata Kepala BI Perwakilan Provinsi Sumbar Endang Kurnia Saputra di Padang, Jumat.

Endang memprediksi tingkat konsumsi masyarakat di Tanah Air khususnya di Ranah Minang akan meningkat cukup signifikan jika dibandingkan dengan tingkat konsumsi pada 2023 atau sebelum tahapan pemilu berlangsung.

Baca juga: Peritel : kinerja ritel naik jadi 3,8 persen jika Pemilu kondusif

Pada saat tahapan pemilu berlangsung maka pemerintah menyiapkan anggaran dalam jumlah besar terutama ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pihak penyelenggara pesta demokrasi. Dana itu kemudian digunakan untuk berbagai kegiatan salah satunya pembuatan alat peraga kampanye.

Artinya, sambung eks Deputi Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta tersebut, pelaku usaha yang bergerak di sektor percetakan akan menerima banyak permintaan pembuatan alat peraga kampanye. Hal itu secara langsung dapat menggeliatkan ekonomi masyarakat.

Contoh lainnya ialah partai politik, calon legislatif bahkan calon presiden dan calon wakil presiden akan memesan atribut kampanye misalnya baju, topi, syal, jaket dan lain sebagainya.

Dengan permintaan tersebut maka industri tekstil di Tanah Air akan ikut kecipratan anggaran yang digelontorkan pemerintah maupun dari para calon anggota DPR, DPD hingga calon presiden dan calon wakil presiden yang maju.

"Jadi, dampaknya adalah pemerintah akan belanja, industri tumbuh, dan konsumsi masyarakat juga ikut tumbuh," ujarnya.

Baca juga: Manulife proyeksikan inflasi RI tetap terkendali pada 2024

Sebelumnya Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengatakan pemilu dua putaran akan berdampak lebih besar ke konsumsi yakni sekitar 0,6 persen terhadap konsumsi.

"Besarnya (dampak) akan lebih besar di 2024. Hitungannya tergantung apakah kita satu atau dua putaran. Kalau dua putaran mungkin dia (dampaknya) bisa sekitar 0,6 persen terhadap konsumsi," kata Aida.

Sementara itu, Komisioner KPU Sumbar Jons Manedi mengatakan untuk pelaksanaan Pilkada di Sumbar institusi tersebut menerima dana hibah sebesar Rp128 miliar. Sekitar Rp83 miliar di antaranya dialokasikan untuk KPU kabupaten dan kota.

Jons membenarkan dari anggaran tersebut KPU tingkat provinsi maupun kabupaten kota menggunakannya untuk pembuatan alat peraga kampanye pasangan calon, pengadaan tinta pemilu, surat suara, dan kebutuhan lainnya.