Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta sejumlah menteri pada Rabu pukul 16.00 WIB akan bertolak ke Kuala lumpur Malaysia dalam rangka menghadiri Sidang Darurat Organisasi Konperensi Islam (OKI) pada Kamis (3/8) yang akan membahas situasi terakhir di Palestina dan Lebanon. Presiden didampingi antara lain Ibu Ani Yudhoyono, Menko Polhukam Widodo AS, Menlu Hassan Wirajuda, Utusan Presiden untuk Perdamaian Timur Tengah, Ali Alatas, serta Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal. Dalam agenda tentatif jadwal kunjungan Presiden disebutkan sidang OKI ini diikuti 10 kepala negara dan kepala pemerintahan anggota OKI. Sidang dilaksanakan di Holding Room Hotel JW Marriot Putera Jaya, sedangkan rombongan Presiden menginap di Hotel JW Marriot, Kuala Lumpur. Pada Kamis pukul 09.15 waktu setempat, Presiden akan melakukan pertemuan dengan PM Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi, dan pukul 10.00-16.00 kepala negara dan kepala pemerintahan anggota OKI mengikuti pertemuan "meeting of friends". Pada 4 Agustus, pukul 09.00 Presiden Yudhoyono akan melakukan pertemuan dengan pengusaha Malaysia, di antaranya CEO Sime Darby Bhd, CEO Genting Bhd, CEO CIMB Bhd dan CEO CEDE Bhd. Selanjutnya pukul 10.00 Presiden melakukan pertemuan bisnis dengan Kuala Lumpur Bussiness Club. Pada 5 Agustus, Preisden mengunjungi lembaga riset Palm Bio Diesel, Golden Plantation di Pulau Carey Selangor. Dalam kunjungan ini, Presiden akan melakukan peninjauan di Golden Hope Academy dan melakukan dialog dengan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di perusahaan tersebut. Sekitar 600 TKI dikabarkan bekerja di perusahaan ini. Pada malam harinya, Presiden akan menerima penganugerahan tanda kehotamatan "Semangat Padi" oleh Pengakap (Pramuka) Malaysia. Pada 6 Agustus, Presiden beserta rombongan akan bertolak ke Singapura untuk melakukan kunjungan kenegaraaan. Pada pukul 10.30-13.30 waktu setempat, Presiden akan melakukan pertemuan dengan pengusaha Singapura. Sedangkan malam hari Presiden akan melakukan kunjungan kehormatan kepada PM Singapura, Lee Hsien Loong, dan esok harinya (7 Agustus) Presiden dan rombongan akan kembali ke Tanah Air. (*)