Polisi India tangkap lima tersangka pemerkosa wartawati di Mumbai
26 Agustus 2013 03:54 WIB
Polisi mengawal seorang pria (tengah, dengan muka ditutup), yang dituduh telah memerkosa seorang jurnalis foto, di sebuah pengadilan di Mumbai, India, Sabtu (24/8). Jurnalis foto yang berusia 20-an tahun itu diperkosa oleh sekelompok orang di Mumbai, membangkitkan perbandingan dengan serangan serupa di New Delhi Desember lalu yang mendorong unjuk rasa nasional menuntut revisi undang-undang terkait pemerkosaan di negara tersebut. (REUTERS/Danish Siddiqui )
New Delhi (ANTARA News) - Polisi India menangkap seluruh lima tersangka dalam kasus pemerkosaan massal terhadap seorang wartawati foto di Mumbai pekan lalu, kata seorang pejabat senior, Minggu.
Berita mengenai pemerkosaan Kamis itu telah menimbulkan protes di jalan dan kegaduhan di parlemen, yang mengingatkan orang akan amarah umum setelah pemerkosaan dan pembunuhan seorang mahasiswi di New Delhi pada Desember, lapor Reuters.
Pihak berwenang berjanji melakukan tindakan lebih keras terhadap pelaku kejahatan seksual setelah kasus pemerkosaan pada Desember, dan polisi menanjikan hukuman berat segera pada mereka yang bertanggung jawab atas serangan terakhir itu.
Penangkapan itu dilakukan setelah pengejaran oleh 20 tim kepolisian yang menyebar di Mumbai dan luar kota itu untuk memburu kelima pemuda tersebut, yang dituduh memperkosa wartawati itu di sebuah pabrik tekstil Mumbai yang sudah tidak digunakan.
Sadanand Date, ketua komisi gabungan kepolisian Mumbai, mengatakan kepada Reuters, dua tersangka terakhir telah ditangkap, termasuk satu orang yang ditahan di ibu kota India, New Delhi, yang berjarak ratusan kilometer sebelah utara Mumbai. Polisi New Delhi menolak berkomentar mengenai hal itu.
Pemerkosaan massal dan pembunuhan seorang mahasiswi berusia 23 tahun di New Delhi pada Desember menyulut gelombang protes dan debat mengenai keselamatan perempuan di sebuah masyarakat yang menjunjung tinggi kehormatan keluarga meski pertumbuhan ekonomi berlangsung pesat selama dua dasawarsa ini.
Korban serangan di Mumbai, yang namanya tidak bisa diungkapkan di India karena alasan hukum, berada dalam kondisi stabil di rumah sakit dan ia menyatakan ingin segera kembali bekerja.
"Pemerkosaan bukan akhir dari kehidupan. Saya ingin hukuman paling berat bagi semua terdakwa dan ingin segera bekerja," kata saluran televisi CNN-IBN mengutip pernyataan korban dari rumah sakit tempat ia dirawat.
Wartawati itu sedang bertugas bersama seorang rekan pria di pabrik itu di Lower Parel di Mumbai dimana bar-bar dan perkantoran menyebar di sekitar pabrik.
Keduanya diserang serta dipisah oleh penyerang, dan rekan prianya diikat dengan sabuk dan dipukuli, sementara wartawati itu diperkosa, kata polisi, Jumat.
Nenek salah seorang tersangka mengatakan kepada televisi, cucunya masih belum dewasa. Dalam kasus pemerkosaan pada Desember di New Delhi, salah seorang tersangka diadili secara terpisah di sebuah pengadilan remaja.
India pada Maret memberlakukan hukuman yang lebih keras untuk kasus pemerkosaan setelah serangan pada Desember itu, termasuk hukuman mati bagi pelanggar berulang kali dan yang korbannya ditinggalkan dalam kondisi tidak bisa apa-apa.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Berita mengenai pemerkosaan Kamis itu telah menimbulkan protes di jalan dan kegaduhan di parlemen, yang mengingatkan orang akan amarah umum setelah pemerkosaan dan pembunuhan seorang mahasiswi di New Delhi pada Desember, lapor Reuters.
Pihak berwenang berjanji melakukan tindakan lebih keras terhadap pelaku kejahatan seksual setelah kasus pemerkosaan pada Desember, dan polisi menanjikan hukuman berat segera pada mereka yang bertanggung jawab atas serangan terakhir itu.
Penangkapan itu dilakukan setelah pengejaran oleh 20 tim kepolisian yang menyebar di Mumbai dan luar kota itu untuk memburu kelima pemuda tersebut, yang dituduh memperkosa wartawati itu di sebuah pabrik tekstil Mumbai yang sudah tidak digunakan.
Sadanand Date, ketua komisi gabungan kepolisian Mumbai, mengatakan kepada Reuters, dua tersangka terakhir telah ditangkap, termasuk satu orang yang ditahan di ibu kota India, New Delhi, yang berjarak ratusan kilometer sebelah utara Mumbai. Polisi New Delhi menolak berkomentar mengenai hal itu.
Pemerkosaan massal dan pembunuhan seorang mahasiswi berusia 23 tahun di New Delhi pada Desember menyulut gelombang protes dan debat mengenai keselamatan perempuan di sebuah masyarakat yang menjunjung tinggi kehormatan keluarga meski pertumbuhan ekonomi berlangsung pesat selama dua dasawarsa ini.
Korban serangan di Mumbai, yang namanya tidak bisa diungkapkan di India karena alasan hukum, berada dalam kondisi stabil di rumah sakit dan ia menyatakan ingin segera kembali bekerja.
"Pemerkosaan bukan akhir dari kehidupan. Saya ingin hukuman paling berat bagi semua terdakwa dan ingin segera bekerja," kata saluran televisi CNN-IBN mengutip pernyataan korban dari rumah sakit tempat ia dirawat.
Wartawati itu sedang bertugas bersama seorang rekan pria di pabrik itu di Lower Parel di Mumbai dimana bar-bar dan perkantoran menyebar di sekitar pabrik.
Keduanya diserang serta dipisah oleh penyerang, dan rekan prianya diikat dengan sabuk dan dipukuli, sementara wartawati itu diperkosa, kata polisi, Jumat.
Nenek salah seorang tersangka mengatakan kepada televisi, cucunya masih belum dewasa. Dalam kasus pemerkosaan pada Desember di New Delhi, salah seorang tersangka diadili secara terpisah di sebuah pengadilan remaja.
India pada Maret memberlakukan hukuman yang lebih keras untuk kasus pemerkosaan setelah serangan pada Desember itu, termasuk hukuman mati bagi pelanggar berulang kali dan yang korbannya ditinggalkan dalam kondisi tidak bisa apa-apa.
Penerjemah: Memet Suratmadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: