Pemprov Sulsel siapkan posko kesehatan di tingkat desa saat pemilu
18 Januari 2024 20:36 WIB
Ilustrasi - Seorang warga korban gempa dan tsunami dari Palu diperiksa tim medis saat berada di Posko Pengungsian di rumah Jabatan Wakil Bupati Mamuju. ANTARA/Sulsel/Amirullah.
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kesehatan bersama pemerintah kabupaten dan kota membentuk Tim Kesiapsiagaan Bidang Kesehatan yang akan bertugas di posko kesehatan di setiap desa dan kelurahan pada Pemilu 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishak Iskandar menjelaskan bahwa posko kesehatan ini untuk mencegah adanya petugas TPS yang jatuh sakit apalagi sampai meninggal dunia akibat kelelahan saat bertugas.
"Makanya selain di tingkat desa, posko kesehatan ini juga bakal dihadirkan hingga ke tempat pemungutan suara (TPS)," katanya di Makassar, Kamis.
Posko kesehatan di setiap desa dan kelurahan itu akan dilengkapi tim kesehatan, ambulans dan peralatan medis yang memadai. Tim di setiap posko terdiri atas satu dokter, dua perawat, satu apoteker dan satu driver.
"Jika tenaga dokter terbatas maka telah disiapkan rencana B, yakni tim kesehatan dapat terdiri atas dua perawat, satu apoteker, dan satu driver. Sementara untuk dokter dapat mobile atau standby di puskesmas," urainya.
Sementara untuk setiap TPS nantinya, Ishak Iskandar mengatakan, akan ada satu orang tenaga kesehatan yang berjaga. Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, maka penanggulangan tahap pertamanya bisa dilayani secara cepat di lokasi.
Tak hanya itu, tim kesehatan juga dapat berasal dari puskesmas setempat, TNI, Polri serta relawan, di mana tim tersebut berada di bawah supervisi puskesmas setempat.
Baca juga: Wamenkominfo dukung kolaborasi redam sebaran konten negatif Pemilu
Baca juga: Kemenkominfo pakai strategi "gercep" 1x24 jam atasi hoaks Pemilu 2024
Baca juga: LPPOM MUI tekankan tinta untuk pemilu harus tersertifikasi halal
Terkait prosedur tim kesehatan pada Pemilu 2024, Dinas Kesehatan telah merencanakan tahapan pelayanan di setiap TPS.
Sebelum hari pemungutan suara, tim kesehatan akan berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan pemerintah desa.
Setelahnya, tim kesehatan meninjau lokasi TPS di desanya guna merencanakan lokasi pos kesehatan dan membuat perencanaan evakuasi jika terdapat kejadian tak terduga.
Selanjutnya, pada hari H tim kesehatan diperintahkan untuk tetap standby di pos kesehatan masing-masing, dilengkapi ambulans dan peralatan medis yang memadai sampai perhitungan suara di TPS selesai.
Jika ada kejadian yang tidak diharapkan, salah satu anggota KPPS diminta untuk menginformasikan ke pos kesehatan masing-masing melalui media komunikasi yang telah disepakati.
Tim kesehatan kemudian akan bergegas datang menggunakan ambulans dengan membawa alat-alat medis dan obat-obatan sebagai bentuk pertolongan pertama.
"Dan apabila kondisinya gawat, tim kesehatan melakukan evakuasi dan dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," kata dia.
Baca juga: Bawaslu minta KPU ingatkan peserta pemilu soal kecelakaan akibat APK
Baca juga: Pemprov DKI ajak seluruh peserta pemilu utamakan keindahan kota
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishak Iskandar menjelaskan bahwa posko kesehatan ini untuk mencegah adanya petugas TPS yang jatuh sakit apalagi sampai meninggal dunia akibat kelelahan saat bertugas.
"Makanya selain di tingkat desa, posko kesehatan ini juga bakal dihadirkan hingga ke tempat pemungutan suara (TPS)," katanya di Makassar, Kamis.
Posko kesehatan di setiap desa dan kelurahan itu akan dilengkapi tim kesehatan, ambulans dan peralatan medis yang memadai. Tim di setiap posko terdiri atas satu dokter, dua perawat, satu apoteker dan satu driver.
"Jika tenaga dokter terbatas maka telah disiapkan rencana B, yakni tim kesehatan dapat terdiri atas dua perawat, satu apoteker, dan satu driver. Sementara untuk dokter dapat mobile atau standby di puskesmas," urainya.
Sementara untuk setiap TPS nantinya, Ishak Iskandar mengatakan, akan ada satu orang tenaga kesehatan yang berjaga. Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, maka penanggulangan tahap pertamanya bisa dilayani secara cepat di lokasi.
Tak hanya itu, tim kesehatan juga dapat berasal dari puskesmas setempat, TNI, Polri serta relawan, di mana tim tersebut berada di bawah supervisi puskesmas setempat.
Baca juga: Wamenkominfo dukung kolaborasi redam sebaran konten negatif Pemilu
Baca juga: Kemenkominfo pakai strategi "gercep" 1x24 jam atasi hoaks Pemilu 2024
Baca juga: LPPOM MUI tekankan tinta untuk pemilu harus tersertifikasi halal
Terkait prosedur tim kesehatan pada Pemilu 2024, Dinas Kesehatan telah merencanakan tahapan pelayanan di setiap TPS.
Sebelum hari pemungutan suara, tim kesehatan akan berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan pemerintah desa.
Setelahnya, tim kesehatan meninjau lokasi TPS di desanya guna merencanakan lokasi pos kesehatan dan membuat perencanaan evakuasi jika terdapat kejadian tak terduga.
Selanjutnya, pada hari H tim kesehatan diperintahkan untuk tetap standby di pos kesehatan masing-masing, dilengkapi ambulans dan peralatan medis yang memadai sampai perhitungan suara di TPS selesai.
Jika ada kejadian yang tidak diharapkan, salah satu anggota KPPS diminta untuk menginformasikan ke pos kesehatan masing-masing melalui media komunikasi yang telah disepakati.
Tim kesehatan kemudian akan bergegas datang menggunakan ambulans dengan membawa alat-alat medis dan obat-obatan sebagai bentuk pertolongan pertama.
"Dan apabila kondisinya gawat, tim kesehatan melakukan evakuasi dan dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat," kata dia.
Baca juga: Bawaslu minta KPU ingatkan peserta pemilu soal kecelakaan akibat APK
Baca juga: Pemprov DKI ajak seluruh peserta pemilu utamakan keindahan kota
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: