Prabowo-Gibran fokus meningkatkan inovasi dukung transisi energi
18 Januari 2024 19:37 WIB
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko (tengah), dalam diskusi KIPD AIPI terkait Perubahan Iklim dan Transisi Energi Berkeadilan, di Jakarta, Kamis (18/1/2024). ANTARA/Ade Irma Junida
Jakarta (ANTARA) - Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan fokus meningkatkan inovasi dengan sentuhan teknologi untuk mendukung transisi energi.
"Prabowo-Gibran mencoba melihat evolusi di bidang teknologi itu jadi faktor penting untuk menciptakan transisi energi berkeadilan. Kita juga harus pastikan pengelolaan suplai dan demand berbasis teknologi digital," kata Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko dalam diskusi KIPD AIPI terkait Perubahan Iklim dan Transisi Energi Berkeadilan, di Jakarta, Kamis.
Budiman menuturkan sumber daya energi ke depan akan semakin modular dan otonom. Energi terbarukan akan semakin matang dengan penemuan material-material baru.
"Karena pemerintahan baru, siapa pun itu, hanya akan memulai transisi jika menyadari bahwa aspek teknologi, energy storage kita akan semakin modular dan otonom dan akan semakin matang dengan penemuan material baru. Itu tidak bisa dihindari. Jadi komitmen Prabowo-Gibran adalah pembaharuan energi berkeadilan itu harus terkait dengan inovasi-inovasi rekayasa di bidang energi material," katanya pula.
Guna mendukung keadilan di bidang energi, paslon nomor urut 2 ini akan mendorong program dekarbonisasi dengan memanfaatkan sumber daya alam masyarakat, termasuk memperpendek jalur distribusi energi untuk menekan emisi.
Budiman menyebut Prabowo-Gibran akan mendekatkan penyimpanan energi dengan industri atau rumah tangga di penjuru wilayah.
"Ada tiga skema, penciptaan BUMDes, BUMDes Bersama dan koperasi sebagai sistem integrator dan agregator yang mendekatkan produsen energi dengan kebutuhan industri atau rumah tangga," katanya pula.
Lebih lanjut, Budiman mengatakan Indonesia berpeluang menjadi raja energi hijau dunia melalui pengembangan produk biodiesel dan bioavtur dari kelapa sawit, bioetanol dari tebu dan singkong serta energi hijau lainnya dari air, angin, gelombang laut, matahari dan panas bumi.
Paslon Prabowo-Gibran juga memproyeksikan pada tahun 2029, dengan sumber daya alam yang ada, program biodiesel B50 dan campuran etanol E10 akan terlaksana.
Sementara itu, pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) perlu didukung untuk menjadi solusi penyediaan energi listrik di daerah pedalaman.
Baca juga: AIPI: Tiga sektor perlu perhatian untuk akselerasi transisi energi
Baca juga: Ganjar-Mahfud tekankan transisi energi jadi mesin pertumbuhan ekonomi
"Prabowo-Gibran mencoba melihat evolusi di bidang teknologi itu jadi faktor penting untuk menciptakan transisi energi berkeadilan. Kita juga harus pastikan pengelolaan suplai dan demand berbasis teknologi digital," kata Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko dalam diskusi KIPD AIPI terkait Perubahan Iklim dan Transisi Energi Berkeadilan, di Jakarta, Kamis.
Budiman menuturkan sumber daya energi ke depan akan semakin modular dan otonom. Energi terbarukan akan semakin matang dengan penemuan material-material baru.
"Karena pemerintahan baru, siapa pun itu, hanya akan memulai transisi jika menyadari bahwa aspek teknologi, energy storage kita akan semakin modular dan otonom dan akan semakin matang dengan penemuan material baru. Itu tidak bisa dihindari. Jadi komitmen Prabowo-Gibran adalah pembaharuan energi berkeadilan itu harus terkait dengan inovasi-inovasi rekayasa di bidang energi material," katanya pula.
Guna mendukung keadilan di bidang energi, paslon nomor urut 2 ini akan mendorong program dekarbonisasi dengan memanfaatkan sumber daya alam masyarakat, termasuk memperpendek jalur distribusi energi untuk menekan emisi.
Budiman menyebut Prabowo-Gibran akan mendekatkan penyimpanan energi dengan industri atau rumah tangga di penjuru wilayah.
"Ada tiga skema, penciptaan BUMDes, BUMDes Bersama dan koperasi sebagai sistem integrator dan agregator yang mendekatkan produsen energi dengan kebutuhan industri atau rumah tangga," katanya pula.
Lebih lanjut, Budiman mengatakan Indonesia berpeluang menjadi raja energi hijau dunia melalui pengembangan produk biodiesel dan bioavtur dari kelapa sawit, bioetanol dari tebu dan singkong serta energi hijau lainnya dari air, angin, gelombang laut, matahari dan panas bumi.
Paslon Prabowo-Gibran juga memproyeksikan pada tahun 2029, dengan sumber daya alam yang ada, program biodiesel B50 dan campuran etanol E10 akan terlaksana.
Sementara itu, pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) perlu didukung untuk menjadi solusi penyediaan energi listrik di daerah pedalaman.
Baca juga: AIPI: Tiga sektor perlu perhatian untuk akselerasi transisi energi
Baca juga: Ganjar-Mahfud tekankan transisi energi jadi mesin pertumbuhan ekonomi
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: