Legislator desak DKI latih pelaku UMKM agar terampil pasarkan produk
18 Januari 2024 18:17 WIB
Peserta mengikuti pelatihan membatik Betawi di Batik Hub Gedung Tempat Kumpul Kreatif (TKK), Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (18/7/2023). Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta menyelenggarakan pelatihan pembuatan Batik Betawi bagi pelaku usaha binaannya yang bergerak di bidang fesyen dan kriya agar mampu mengembangkan usaha serta melestarikan budaya Betawi. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Jakarta (ANTARA) - Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak pemerintah provinsi melatih pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih terampil lagi memasarkan produk.
“Saya minta Dinas PPKUKM (Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah) DKI Jakarta untuk membuka akses yang seluas-luasnya kepada pelaku UMKM di Jakarta melalui pendampingan,” kata anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Suhud menyarankan Dinas PPKUKM jangan hanya membekali peserta pelatihan dengan keterampilan membuat produk tetapi juga memberikan pengetahuan soal pemasaran serta memfasilitasi lokasi jualannya.
Menurut dia, saat ini banyak disorot pelaku UMKM kesulitan dalam memasarkan produk termasuk kendala lokasi berjualan.
Senada dengan Suhud, anggota Komisi B lainnya Hasbiallah Ilyas meminta Dinas PPKUKM mengelompokkan para pelaku UMKM berdasarkan klaster atau jenis usahanya.
Ilyas mengatakan dengan pengelompokan ini maka pemberian pelatihan akan lebih optimal sesuai keahlian masing-masing.
Selain itu, dia mendorong Pemprov DKI memberikan modal berupa bantuan tunai kepada para pelaku UMKM untuk meningkatkan usaha.
“Jadi harus langsung turun ke bawah menginventarisir UMKM ada berapa di DKI Jakarta. Berikan sumbangan secara langsung seperti BLT (bantuan langsung tunai),” ujar Ilyas.
Sebanyak 367.769 pelaku UMKM terdaftar sebagai binaan Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) hingga September 2023.
Data dari Dinas PPKUKM DKI sebanyak 42.444 peserta telah melakukan pengaktifan kembali (re-aktivasi) akun Jakarta Entrepreneur.
Sementara lainnya, sebanyak 235.369 pelaku UMKM telah mengikuti pelatihan, lalu pendampingan (215.404), perizinan (199.822), pemasaran (58.134), pelaporan keuangan (40.207) dan permodalan sebanyak 8.708 pelaku UMKM.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memfasilitasi pelatihan teknik digitalisasi bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam strategi pemasaran digital.
"Pemprov DKI melalui Dinas PPKUKM telah memfasilitasi pemberian pelatihan teknik digitalisasi kepada pelaku usaha," kata Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo sebelumnya.
Baca juga: Pemprov DKI fasilitasi pelatihan teknik digitalisasi bagi UMKM
Baca juga: Legislator harapkan DKI tingkatkan pengenalan e-commerce bagi UMKM
Baca juga: Dinsos DKI fasilitasi 1.157 UMKM Jakpreneur ikut pembinaan pada 2023
“Saya minta Dinas PPKUKM (Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah) DKI Jakarta untuk membuka akses yang seluas-luasnya kepada pelaku UMKM di Jakarta melalui pendampingan,” kata anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Suhud menyarankan Dinas PPKUKM jangan hanya membekali peserta pelatihan dengan keterampilan membuat produk tetapi juga memberikan pengetahuan soal pemasaran serta memfasilitasi lokasi jualannya.
Menurut dia, saat ini banyak disorot pelaku UMKM kesulitan dalam memasarkan produk termasuk kendala lokasi berjualan.
Senada dengan Suhud, anggota Komisi B lainnya Hasbiallah Ilyas meminta Dinas PPKUKM mengelompokkan para pelaku UMKM berdasarkan klaster atau jenis usahanya.
Ilyas mengatakan dengan pengelompokan ini maka pemberian pelatihan akan lebih optimal sesuai keahlian masing-masing.
Selain itu, dia mendorong Pemprov DKI memberikan modal berupa bantuan tunai kepada para pelaku UMKM untuk meningkatkan usaha.
“Jadi harus langsung turun ke bawah menginventarisir UMKM ada berapa di DKI Jakarta. Berikan sumbangan secara langsung seperti BLT (bantuan langsung tunai),” ujar Ilyas.
Sebanyak 367.769 pelaku UMKM terdaftar sebagai binaan Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) hingga September 2023.
Data dari Dinas PPKUKM DKI sebanyak 42.444 peserta telah melakukan pengaktifan kembali (re-aktivasi) akun Jakarta Entrepreneur.
Sementara lainnya, sebanyak 235.369 pelaku UMKM telah mengikuti pelatihan, lalu pendampingan (215.404), perizinan (199.822), pemasaran (58.134), pelaporan keuangan (40.207) dan permodalan sebanyak 8.708 pelaku UMKM.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memfasilitasi pelatihan teknik digitalisasi bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam strategi pemasaran digital.
"Pemprov DKI melalui Dinas PPKUKM telah memfasilitasi pemberian pelatihan teknik digitalisasi kepada pelaku usaha," kata Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo sebelumnya.
Baca juga: Pemprov DKI fasilitasi pelatihan teknik digitalisasi bagi UMKM
Baca juga: Legislator harapkan DKI tingkatkan pengenalan e-commerce bagi UMKM
Baca juga: Dinsos DKI fasilitasi 1.157 UMKM Jakpreneur ikut pembinaan pada 2023
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: