Kemensos bantu penyandang disabilitas yang alami kelumpuhan otak
18 Januari 2024 14:09 WIB
Kementerian Sosial memberikan bantuan pengobatan kepada seorang penyandang disabilitas yang mengalami kelumpuhan otak bernama M Ali di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (17/1/2024). ANTARA/HO-Kemensos/aa.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial melalui Sentra Budi Perkasa Palembang menyalurkan bantuan berupa Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) kepada seorang penyandang disabilitas yang mengalami kelumpuhan otak di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Berdasarkan keterangan resmi Kemensos di Jakarta, Kamis, bantuan tersebut berupa pemeriksaan kesehatan kepada seorang pria bernama M Ali berumur 37 tahun di poli saraf dan poli fisioterapi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Musi Banyuasin.
Baca juga: Mensos ajak balai dan sentra tingkatkan pemberdayaan disabilitas
Ali menghadapi tantangan berat sejak usia enam bulan akibat sering kejang dan demam tinggi hingga berkembang menjadi cerebral palsy atau kelumpuhan otak yang menyebabkan kelumpuhan di kedua kakinya, keterbatasan intelektual, dan ketidakmampuan berbicara.
Dokter yang memeriksa Ali, Dr Nursaenah, Sp.N dari Poli Saraf RSUD Sekayu menyatakan Ali memerlukan pemberian obat kejang selama tiga tahun dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya.
Meskipun direkomendasikan untuk terapi di Sentra Budi Perkasa Palembang, keluarga memilih untuk melakukan kontrol rutin dan terapi ke RSUD Sekayu yang lokasinya lebih dekat.
Baca juga: Mensos serahkan bantuan Atensi untuk anak penderita penyumbatan usus
Kepala Sentra Budi Perkasa Gini Toponindro menuturkan Kemensos telah memberikan beberapa bantuan termasuk memfasilitasi transportasi untuk berobat Ali sekaligus memenuhi kebutuhan dasar dan kewirausahaan bagi Ali.
"Bantuan kewirausahaan untuk menopang perekonomian sehari-hari,” ujar Gini.
Bantuan Atensi yang diberikan berupa nutrisi, dan perlengkapan kebersihan sedangkan bantuan kewirausahaan berupa warung sembako dan makanan ringan.
Baca juga: Mensos serahkan bantuan ATENSI untuk anak derita kelumpuhan di Sumbawa
Selanjutnya, Kemensos akan terus memantau pemberian obat sesuai jadwal observasi, melakukan monitoring pemeriksaan medis lanjut di RSUD Sekayu, serta memantau perkembangan usaha warung ibunya Ali yaitu Fatimah.
Berdasarkan keterangan resmi Kemensos di Jakarta, Kamis, bantuan tersebut berupa pemeriksaan kesehatan kepada seorang pria bernama M Ali berumur 37 tahun di poli saraf dan poli fisioterapi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Musi Banyuasin.
Baca juga: Mensos ajak balai dan sentra tingkatkan pemberdayaan disabilitas
Ali menghadapi tantangan berat sejak usia enam bulan akibat sering kejang dan demam tinggi hingga berkembang menjadi cerebral palsy atau kelumpuhan otak yang menyebabkan kelumpuhan di kedua kakinya, keterbatasan intelektual, dan ketidakmampuan berbicara.
Dokter yang memeriksa Ali, Dr Nursaenah, Sp.N dari Poli Saraf RSUD Sekayu menyatakan Ali memerlukan pemberian obat kejang selama tiga tahun dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya.
Meskipun direkomendasikan untuk terapi di Sentra Budi Perkasa Palembang, keluarga memilih untuk melakukan kontrol rutin dan terapi ke RSUD Sekayu yang lokasinya lebih dekat.
Baca juga: Mensos serahkan bantuan Atensi untuk anak penderita penyumbatan usus
Kepala Sentra Budi Perkasa Gini Toponindro menuturkan Kemensos telah memberikan beberapa bantuan termasuk memfasilitasi transportasi untuk berobat Ali sekaligus memenuhi kebutuhan dasar dan kewirausahaan bagi Ali.
"Bantuan kewirausahaan untuk menopang perekonomian sehari-hari,” ujar Gini.
Bantuan Atensi yang diberikan berupa nutrisi, dan perlengkapan kebersihan sedangkan bantuan kewirausahaan berupa warung sembako dan makanan ringan.
Baca juga: Mensos serahkan bantuan ATENSI untuk anak derita kelumpuhan di Sumbawa
Selanjutnya, Kemensos akan terus memantau pemberian obat sesuai jadwal observasi, melakukan monitoring pemeriksaan medis lanjut di RSUD Sekayu, serta memantau perkembangan usaha warung ibunya Ali yaitu Fatimah.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: