4.506 petani ramai-ramai bantai hama tikus
24 Agustus 2013 13:12 WIB
Sejumlah petani memperlihatkan hama tikus yang ditangkap pada pemusnahan hama tikus (Gropyokan Tikus) di persawahan Tanasitolo, Wajo, Sulsel, Sabtu (24/8). Para petani di daerah tersebut bekerjasama dengan PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), melakukan pemusnahan hama tikus dengan tujuan mengamankan target nasional produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 71 juta ton pada tahun 2013. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang/Koz/nz)
Sengkang (ANTARA News) - Sekitar 4.506 petani beramai-ramai membantai hama tikus di Desa Ujunge, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu, sejak pukul 06.00 WITA.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program penyelamatan hasil panen yang dilakukan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) yang merupakan anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).
"Kegiatan ini merupakan bagian dari instruksi Menteri BUMN agar produsen pupuk terlibat dalam membantu petani membasmi hama tikus," kata Dirut PIHC Arifin Tasrif di sela program "Gropyokan Tikus," di Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan.
Sekitar 4.506 petani dari 154 kelompok tani terlibat dalam kegiatan pembasmian organisme pengganggu tanaman (OPT) itu, yang mengganggu dan mengurangi hasil panen.
Para petani itu diberi bantuan oleh PKT peralatan emposan atau fumigasi untuk mengasapi lubang-lubang tikus sehingga hama itu keluar dari sarang dan kemudian dibasmi bersama-sama.
PKT menyediakan hadiah bagi kelompok tani yang berhasil menangkap tikus dengan jumlah terbanyak. Juara 1 mendapat hadiah berupa mesin perontok padi, juara ke-2 mendapat hand sprayer elektrik, dan juara ke-3 mendapat hand sprayer manual.
"Kami berharap pembasmian tikus ini juga dapat tetap dilanjutkan oleh rekan-rekan petani sebagai tanggung jawab bersama untuk mengamankan hasil panen dan meningkatkan produktivitas pertanian," ujar Arifin.
Dirut PKT Aas Asikin Idat menambahkan, petani mendapat insentif Rp5.000 untuk setiap tikus yang berhasil ditangkap.Nilai tersebut diakuinya lebih tinggi dibandingkan dengan insentif yang diberikan anak perusahaan PIHC yang mengadakan program "Gropyokan Tikus" seperti PT Pupuk Kujang dan PT Petrokimia Gresik.
"Angka tersebut disesuaikan dengan insentif yang diberikan pemerintah daerah setempat yang pernah mengadakan kegiatan serupa tahun lalu," kata Aas.
Berdasarkan informasi terakhir, hingga pukul 12.00 WITA, sekitar 5.100 tikus berhasil dibasmi oleh para petani.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program penyelamatan hasil panen yang dilakukan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) yang merupakan anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).
"Kegiatan ini merupakan bagian dari instruksi Menteri BUMN agar produsen pupuk terlibat dalam membantu petani membasmi hama tikus," kata Dirut PIHC Arifin Tasrif di sela program "Gropyokan Tikus," di Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan.
Sekitar 4.506 petani dari 154 kelompok tani terlibat dalam kegiatan pembasmian organisme pengganggu tanaman (OPT) itu, yang mengganggu dan mengurangi hasil panen.
Para petani itu diberi bantuan oleh PKT peralatan emposan atau fumigasi untuk mengasapi lubang-lubang tikus sehingga hama itu keluar dari sarang dan kemudian dibasmi bersama-sama.
PKT menyediakan hadiah bagi kelompok tani yang berhasil menangkap tikus dengan jumlah terbanyak. Juara 1 mendapat hadiah berupa mesin perontok padi, juara ke-2 mendapat hand sprayer elektrik, dan juara ke-3 mendapat hand sprayer manual.
"Kami berharap pembasmian tikus ini juga dapat tetap dilanjutkan oleh rekan-rekan petani sebagai tanggung jawab bersama untuk mengamankan hasil panen dan meningkatkan produktivitas pertanian," ujar Arifin.
Dirut PKT Aas Asikin Idat menambahkan, petani mendapat insentif Rp5.000 untuk setiap tikus yang berhasil ditangkap.Nilai tersebut diakuinya lebih tinggi dibandingkan dengan insentif yang diberikan anak perusahaan PIHC yang mengadakan program "Gropyokan Tikus" seperti PT Pupuk Kujang dan PT Petrokimia Gresik.
"Angka tersebut disesuaikan dengan insentif yang diberikan pemerintah daerah setempat yang pernah mengadakan kegiatan serupa tahun lalu," kata Aas.
Berdasarkan informasi terakhir, hingga pukul 12.00 WITA, sekitar 5.100 tikus berhasil dibasmi oleh para petani.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Tags: