Jakarta (ANTARA) - Dua orang pelajar asal Palembang, Sumatera Selan dan Yogyakarta bakal mewakili Indonesia di olimpiade bahasa Jerman tingkat internasional setelah berhasil menjadi Juara 1 dan 2 dalam olimpiade bahasa Jerman tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Goethe Institut.

Dalam upacara pengumuman pemenang di GoetheHaus Jakarta pada Rabu, Siswi kelas X asal SMA Ignatius Global School Palembang Kheiren Valentine Husnafsky dinobatkan sebagai juara satu. Sedangkan Siswa kelas XI asal SMAN 3 Yogyakarta Sebastian Dikko Daniswara, terpilih sebagai juara kedua.

"Jadi dari awal belajar bahasa Jerman memang sudah pengin banget ikut olimpiade bahasa Jerman tingkat nasional atau NDO, karena di sekolah saya selalu mendukung NDO, dan saya pasti akan memberikan yang terbaik untuk olimpiade selanjutnya di tingkat internasional (IDO)," kata Kheiren.
Kheiren mengaku belajar bahasa Jerman di sekolah sebanyak tiga kali dalam seminggu, di luar pembelajaran tersebut, dirinya tidak mengikuti kursus khusus, tetapi belajar sendiri secara autodidak melalui platform Youtube dan digital lainnya.

Baca juga: Goethe-Institut dukung ekosistem pengelolaan sumber daya lewat SFF
"Di sekolah memang ada pelajaran bahasa asing tiga kali seminggu, di luar itu saya belajar sendiri," ujar dia.

Sementara itu, pemenang juara 2, Sebastian Dikko Daniswara mengaku membutuhkan kursus di luar pembelajaran, karena menurutnya untuk memenangkan level olimpiade butuh pengetahuan yang lebih luas daripada sekadar pembelajaran bahasa Jerman sekolah.

"Memang kalau saya harus belajar melalui kursus, tetapi juga belajar dari guru di sekolah. Di sekolah yang kelas bareng teman-teman itu dua kali seminggu, tetapi ada juga tambahan dari guru saya, itu biasanya sekali seminggu, tetapi menjelang NDO ini, intensitasnya bertambah, sampai selama satu minggu saya tidak ikut kelas sama sekali untuk persiapan olimpiade ini," kata Sebastian.

Sebastian mengaku sudah menyukai Jerman sejak dahulu, sehingga sejak pandemi, ia mulai fokus belajar bahasa Jerman dan melihat peluang besar ketika NDO ini diumumkan oleh Goethe Institut.

Baca juga: Goethe-Institut buka program kuliah di Jerman tanpa kelas penyetaraan
"Jadi memang dari dulu saya suka dengan negara Jerman, saya pengin belajar dan jalan-jalan ke sana, akhirnya saya fokus belajar Jerman itu sejak masa pandemi, lalu saya melihat ada lomba ini, wah ini media yang bagus, saya harus memaksimalkan lomba ini pastinya, dan alhamdulillah jadi juara 2," ujar dia.

Sebagai pemenang, Kheiren menuturkan bahwa tujuannya mengikuti NDO ini yakni sebagai bekal untuk melanjutkan studi di Jerman, mengingat universitas di sana terbukti memiliki kualitas yang bagus, juga ingin mengembangkan minatnya di bidang musik.

"Kalau saya sendiri suka banget musik, khususnya klasik, di Jerman banyak banget komposer-komposer musik yang saya idolakan, salah satunya Mozart," katanya.

Sedangkan Sebastian mengaku memiliki motivasi untuk pergi ke Jerman karena ingin belajar dan berkenalan dengan orang-orang di Jerman, juga mengenyam pendidikan di sana agar ke depan dirinya bisa kembali ke tanah air untuk bekerja dan ikut berkontribusi memajukan bangsa.

Baca juga: Goethe-Institut, Kemenkes RI kerja sama integrasi kelas bahasa Jerman