MCI: Aksi "buyback" saham GoTo jadi sinyal positif
17 Januari 2024 17:03 WIB
Grafik saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang terlihat di monitor Bursa Efek Indonesia (BEI). ANTARA/HO-GoTo/am. (ANTARA/HO-GoTo) (ANTARA/HO-GoTo)
Jakarta (ANTARA) - CEO Mandiri Capital Indonesia (MCI) Ronald Simorangkir menilai aksi pembelian kembali (buyback) yang dilakukan jajaran komisaris dan direksi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) merupakan sinyal positif yang menandai bahwa perusahaan saat ini dalam manajemen yang bagus.
Direktur Keuangan GoTo Wei-Jye Jacky Lo membeli seri A perusahaan sebanyak 148.760.890 lembar dengan harga Rp2 per saham pada Senin tahun lalu (18/12). Kemudian, Komisaris Utama GoTo Agus D W Martowardojo juga turut membeli 169 ribu lembar atau sekitar 0,01 persen saham senilai Rp339,17 juta pada Rabu (10/1).
“Kalau ada kegiatan buyback itu adalah kepercayaan manajemen terhadap perusahaan yang berkesinambungan, bisa dilihat perusahaan publik juga. Ini menunjukkan bahwa yang running company saja berani beli, itu good sign. Jadi pembelian kembali maupun pemegang saham maupun pengurus itu sinyal positif,” kata Ronald dalam acara Media Outlook 2024 di Jakarta, Rabu.
Sebagai salah satu perusahaan modal ventura yang turut mendanai GoTo, Mandiri Capital Indonesia menilai bahwa aksi beberapa petinggi GoTo menunjukkan peningkatan kepercayaan kepada manajemen GoTo.
Terlepas dari kondisi perusahaan yang masih merugi, menurut Ronald, kemitraan GoTo dengan TikTok diharapkan mampu menjadi peluang perusahaan untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan.
Tercatat rugi bersih GoTo mencapai Rp9,5 triliun pada kuartal III-2023, menyusut 54 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp20,91 triliun.
“Startup memang masih rugi. Tapi kita yakin tadi (manajemen), bagaimana strategi partnership dengan TikTok dan lain-lain. Saya rasa mereka (GoTo) masih punya peluang untuk tumbuh dan recover,” katanya.
TikTok telah resmi menjadi pemegang saham mayoritas di Tokopedia dengan kepemilikan saham 75,01 persen atau 38.198.745 juta saham, sementara sisanya milik GoTo.
Dalam pemaparannya, Ronald Simorangkir juga menilai langkah GoTo menjual mayoritas saham Tokopedia kepada TikTok merupakan salah satu strategi guna meningkatkan valuasi perusahaan.
"Apa pun aksi korporasi yang dilakukan akan membawa nilai di 2024. Saya yakin itu mungkin salah satu strategi meningkatkan value GoTo,” kata Ronald.
Baca juga: Mirae Sekuritas: Bukalapak dan GOTO punya prospek menarik tahun depan
Baca juga: GOTO dapat suntikan investasi Rp2,3 triliun dari IFC
Baca juga: GoTo ubah susunan kepengurusan perseroan pasca RUPST 2023
Direktur Keuangan GoTo Wei-Jye Jacky Lo membeli seri A perusahaan sebanyak 148.760.890 lembar dengan harga Rp2 per saham pada Senin tahun lalu (18/12). Kemudian, Komisaris Utama GoTo Agus D W Martowardojo juga turut membeli 169 ribu lembar atau sekitar 0,01 persen saham senilai Rp339,17 juta pada Rabu (10/1).
“Kalau ada kegiatan buyback itu adalah kepercayaan manajemen terhadap perusahaan yang berkesinambungan, bisa dilihat perusahaan publik juga. Ini menunjukkan bahwa yang running company saja berani beli, itu good sign. Jadi pembelian kembali maupun pemegang saham maupun pengurus itu sinyal positif,” kata Ronald dalam acara Media Outlook 2024 di Jakarta, Rabu.
Sebagai salah satu perusahaan modal ventura yang turut mendanai GoTo, Mandiri Capital Indonesia menilai bahwa aksi beberapa petinggi GoTo menunjukkan peningkatan kepercayaan kepada manajemen GoTo.
Terlepas dari kondisi perusahaan yang masih merugi, menurut Ronald, kemitraan GoTo dengan TikTok diharapkan mampu menjadi peluang perusahaan untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan.
Tercatat rugi bersih GoTo mencapai Rp9,5 triliun pada kuartal III-2023, menyusut 54 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp20,91 triliun.
“Startup memang masih rugi. Tapi kita yakin tadi (manajemen), bagaimana strategi partnership dengan TikTok dan lain-lain. Saya rasa mereka (GoTo) masih punya peluang untuk tumbuh dan recover,” katanya.
TikTok telah resmi menjadi pemegang saham mayoritas di Tokopedia dengan kepemilikan saham 75,01 persen atau 38.198.745 juta saham, sementara sisanya milik GoTo.
Dalam pemaparannya, Ronald Simorangkir juga menilai langkah GoTo menjual mayoritas saham Tokopedia kepada TikTok merupakan salah satu strategi guna meningkatkan valuasi perusahaan.
"Apa pun aksi korporasi yang dilakukan akan membawa nilai di 2024. Saya yakin itu mungkin salah satu strategi meningkatkan value GoTo,” kata Ronald.
Baca juga: Mirae Sekuritas: Bukalapak dan GOTO punya prospek menarik tahun depan
Baca juga: GOTO dapat suntikan investasi Rp2,3 triliun dari IFC
Baca juga: GoTo ubah susunan kepengurusan perseroan pasca RUPST 2023
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: