Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah kembali berada dalam area negatif atau melemah sebesar 115 poin pada Jumat sore menyusul masih minimnya sentimen positif di pasar uang domestik.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak melemah sebesar 115 poin menjadi Rp10.975 dibanding sebelumnya di posisi Rp10.860 per dolar AS.
"Rupiah masih tetap berada dalam area pelemahan. Meskipun banyak pelaku pasar yang kian mengkhawatirkan tren ini," ujar Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.
Meski demikian, ia mengatakan sebagian komentar menganggap pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS masih dalam level yang cukup aman.
"Namun, hasil sementara dari pertemuan The Fed pada Rabu (21/8) lalu yang mengindikasikan akan berlakunya pengurangan stimulus The Fed akan membuat rupiah keluar dari tren penurunan," katanya.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan kondisi global yang masih kuat sentimen negatifnya membuat pesimisme pelaku pasar uang di pasar domestik masih terjadi.
"Pelaku pasar cenderung memegang dolar AS karena dinilai menjadi aset yang aman," tambahnya.
Pada pekan depan, ia memperkirakan pergerakan nilai tukar rupiah dapat bergerak di level Rp11.000 per dolar AS. Secara teknikal, rupiah dapat bergerak ke level Rp11.600 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp10.484 dibanding sebelumnya di posisi Rp10.795 per dolar AS.
Rupiah kembali negatif pada akhir pekan
23 Agustus 2013 17:07 WIB
Rupiah (FOTO.ANTARA)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: