Denpasar (ANTARA News) - Pembangunan kembali patung Garuda Wisnu Kencana atau GWK di kawasan Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali ditandai dengan peletakan batu pertama yang dijadwalkan pada Jumat sore.

"Peletakan batu pertama akan dilakukan Gubernur Bali Made Mangku Pastika," kata penggagas dan pelaksana pembangunan patung tersebut, Nyoman Nuarta di Jimbaran, Jumat.

Menurut dia, biaya tahap pertama kelanjutan pembangunan GWK sebesar Rp450 miliar. Nyoman Nuarta mengatakan pembangunan patung GWK sudah terhenti selama 16 tahun.

Peresmian pembangunan kembali GWK akan dimeriahkan dengan penampilan kesenian spesial Kecak Cak Rina berkolaborasi dengan musisi (gitaris) Dewa Budjana, penyanyi Trie Utami, serta musisi (pemain harpa) Maya Hasan.

Kecak sebagai seni yang yang dicap sebagai kesenian tradisional itu akan diramu dengan seni populer seperti band untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan artistik dan spesifik.

Nyoman Nuarta yang juga direktur Artistik dalam pementasan itu menambahkan, patung GWK tak lepas dari tarik menarik dua kutub kebudayaan tersebut.

GWK diambil dari kosmologi Bali yang telah bersinergi dengan agama. sementara dalam fungsinya nanti kawasan GWK akan menjadi destinasi wisata di didesain oleh manusia modern.

Dia menjelaskan Garuda wisnu adalah simbol harmoni Tuhan yang menjaga keseimbangan hidup. Perputaran bulan mengutari bumi, bumi yang bekerja mengelilingi matahari dan matahari yang memberikan cahaya sekaligus memberi nafas kehidupan.

Nyoman Nuarta sebagai inisiator dan seniman GWK bertekad kuat bahwa pembangunan patung yang akan menjadi landmark pariwisata Indonesia di abad modern dapat dirampungkan dalam tiga tahun mendatang.

Patung GWK yang direncanakan pembangunannya sejak 20 tahun lalu mempunyai total tinggi 127 meter, melebihi tinggi patung Liberty di New York Amerika Serikat yang memiliki ketinggian 93 meter. Ketinggian GWK dari permukaan laut mencapai 226 meter.