Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat, Kamis, mengesampingkan pertanyaan-pertanyaan tentang pembebasan mantan presiden Mesir Hosni Mubarak, dan mengatakan itu adalah urusan Kairo untuk memutuskan, tetapi menyerukan penggantinya yang digulingkan Mohamed Moursi juga harus dibebaskan.
"Sehubungan dengan sidang Mubarak dan keputusan yang dibuat, itu adalah masalah internal hukum Mesir," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki.
"Posisi kami pada Moursi tetap sama. Kami percaya harus ada proses pembebasannya," kata Psaki seperti dikutip AFP.
Wartawan telah berhari-hari meminta Departemen Luar Negeri untuk mengomentari situasi yang tampaknya paradoks dari dua pemimpin Mesir itu.
Setelah digulingkan pada awal tahun 2011, Mubarak dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Keputusan itu itu kemudian dimentahkan dan memerintahkan pengadilan ulang.
Pada Kamis, Mubarak (85) dipindahkan dari penjara ke tahanan rumah di sebuah rumah sakit militer. Sementara Moursi, yang terpilih secara demokratis tahun lalu, digulingkan oleh tentara pada 3 Juli dan ditahan di satu lokasi yang dirahasiakan.
Tindakan keras militer terhadap pendukung Moursi telah menewaskan ratusan orang.
Psaki mengatakan, "Agar proses inklusif bergerak maju, proses politik inklusif, kami yakin semua pihak perlu memiliki kesempatan untuk berpartisipasi. Sulit untuk melakukan itu ketika ada beberapa anggota ditahan."
Setelah gerakan Musim Semi Arab tahun 2011, Washington menerima pemilihan Moursi, dan menekan bahwa dia harus melakukan reformasi demokrasi dan ekonomi.
Namun demikian AS belum menyebut Moursi digulingkan saat kudeta militer pada awal Juli terjadi.
(H-AK)
Amerika: Moursi harus dibebaskan
23 Agustus 2013 08:12 WIB
Pendukung presiden Mesir yang terguling, Mohamed Moursi, saat berunjuk rasa di Kairo pada 7 Juli 2013. (REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: