Sukabumi diterjang angin kencang, satu rumah pasangan lansia ambruk
16 Januari 2024 22:37 WIB
Rumah yang dihuni dua orang lansia di Kampung Rancabungur, RT 012/02, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, Jabar ambruk setelah diterjang angin kencang pada Selasa (16/1/2024). ANTARA/Aditya Rohman
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Satu keluarga yang berjumlah dua jiwa di Kampung Rancabungur, Kabupaten Sukabumi, Jawa Bara, terpaksa mengungsi karena rumah yang dihuni pasangan lanjut usia (lansia) ini ambruk setelah diterjang angin kencang pada Selasa.
"Tidak ada korban jiwa pada kejadian bencana angin kencang di RT 012/02, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung ini hanya saja satu kepala keluarga harus mengungsi karena rumahnya ambruk," kata Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Selasa.
Informasi yang dihimpun dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung, ambruknya rumah yang dihuni dua orang lansia ini berawal turun hujan deras disertai angin kencang.
Diduga rumah berukuran 6 meter x 5 meter ini tidak mampu menahan kencangnya hembusan angin karena kondisi rangka bangunannya yang sudah mulai lapuk termakan usia. Beruntung saat kejadian penghuni rumah sudah terlebih dahulu mengungsi ke rumah anaknya yang tidak jauh dari lokasi.
Baca juga: BPBD: Angin puting beliung dan longsor landa Sukabumi
Baca juga: Hujan deras picu banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi
Petugas gabungan dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Gegerbitung yang menerima laporan tersebut langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pendataan sekaligus memberikan bantuan darurat kepada penyintas bencana ini.
Menurut Sandra, untuk sementara penghuni rumah mengungsi ke tempat yang lebih aman (rumah anaknya) karena rumahnya tersebut sudah tidak bisa dihuni lagi.
Penanganan lebih lanjut pihaknya sudah berkoordinasi dengan unsur forkopimcam setempat untuk mengevakuasi barang-barang milik penyintas.
"Untuk kerugian masih dalam pendataan. Barang milik penyintas yang masih bisa diselamatkan sudah dievakuasi dan bantuan darurat pun diserahkan kepada warga terdampak bencana," tambahnya.
Ia mengimbau warga untuk tetap waspada mengingat dalam beberapa hari ke depan hujan deras disertai angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi sesuai dari hasil prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kondisi cuaca buruk ini kerap memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, banjir, longsor dan lainnya.
Maka dari itu masyarakat yang tinggal di lokasi rawan seperti daerah bertebing, bantaran sungai dan lainnya untuk selalu siap siaga agar jika terjadi bencana dampaknya bisa diminimalisasikan.
Baca juga: Rumah di bantaran Sungai Cicatih Sukabumi terbawa longsor
Baca juga: Ketua DPR minta pemerintah mitigasi pascagempa di Sukabumi
"Tidak ada korban jiwa pada kejadian bencana angin kencang di RT 012/02, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung ini hanya saja satu kepala keluarga harus mengungsi karena rumahnya ambruk," kata Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Selasa.
Informasi yang dihimpun dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung, ambruknya rumah yang dihuni dua orang lansia ini berawal turun hujan deras disertai angin kencang.
Diduga rumah berukuran 6 meter x 5 meter ini tidak mampu menahan kencangnya hembusan angin karena kondisi rangka bangunannya yang sudah mulai lapuk termakan usia. Beruntung saat kejadian penghuni rumah sudah terlebih dahulu mengungsi ke rumah anaknya yang tidak jauh dari lokasi.
Baca juga: BPBD: Angin puting beliung dan longsor landa Sukabumi
Baca juga: Hujan deras picu banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi
Petugas gabungan dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Gegerbitung yang menerima laporan tersebut langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pendataan sekaligus memberikan bantuan darurat kepada penyintas bencana ini.
Menurut Sandra, untuk sementara penghuni rumah mengungsi ke tempat yang lebih aman (rumah anaknya) karena rumahnya tersebut sudah tidak bisa dihuni lagi.
Penanganan lebih lanjut pihaknya sudah berkoordinasi dengan unsur forkopimcam setempat untuk mengevakuasi barang-barang milik penyintas.
"Untuk kerugian masih dalam pendataan. Barang milik penyintas yang masih bisa diselamatkan sudah dievakuasi dan bantuan darurat pun diserahkan kepada warga terdampak bencana," tambahnya.
Ia mengimbau warga untuk tetap waspada mengingat dalam beberapa hari ke depan hujan deras disertai angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi sesuai dari hasil prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kondisi cuaca buruk ini kerap memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, banjir, longsor dan lainnya.
Maka dari itu masyarakat yang tinggal di lokasi rawan seperti daerah bertebing, bantaran sungai dan lainnya untuk selalu siap siaga agar jika terjadi bencana dampaknya bisa diminimalisasikan.
Baca juga: Rumah di bantaran Sungai Cicatih Sukabumi terbawa longsor
Baca juga: Ketua DPR minta pemerintah mitigasi pascagempa di Sukabumi
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: