"Pasokan bahan baku ke pabrik ini sebagian besar akan berasal dari peningkatan produktivitas hutan tanaman industri (HTI) yang dikelola APRIL Group dan akan mematuhi kebijakan keberlanjutan APRIL Group serta sejalan dengan komitmen dan target
APRIL 2030," menurut keterangan tertulis APRIL Group diterima di Jakarta, Selasa.
Fasilitas produksi kertas kemasan terbaru ini melanjutkan diversifikasi produk hilir bernilai tambah yang mendukung keberlanjutan dengan memanfaatkan keunggulan sebagai produsen produk berbasis serat yang terintegrasi.
Pabrik baru ini setiap tahunnya mampu memproduksi 1,2 juta ton kertas kemasan yang dapat didaur ulang dan dapat terurai secara alami (biodegradable).
PT Riau Andalan Paperboard International mengklaim akan berkontribusi pada upaya Indonesia menuju pembangunan rendah karbon dengan menghasilkan bahan kemasan yang berbasis alam (bio-based) untuk memenuhi kenaikan permintaan domestik dan mancanegara akan produk kemasan berbahan baku non-fosil.
Baca juga: Bahlil minta industri kertas tingkatkan kontribusi ekonomi nasional
Baca juga: Kemenkes dan APRIL Group kerja sama perkuat layanan kesehatan primerBaca juga: APRIL Group berikan kontribusi Rp484,3 triliun buat ekonomi RI
BoardOne akan menawarkan dan mendistribusikan berbagai produk kertas kemasan premium, termasuk karton kemasan lipat (folding boxboard) , cupstock, dan art board (C2S) untuk kemasan umum, kemasan layanan makanan, dan aplikasi grafis.
Produk-produk ini diproduksi menggunakan serat kayu berkualitas tinggi yang bersumber dari hutan tanaman industri yang dikelola secara berkelanjutan dan bersertifikasi PEFC (Programme for the Endorsement of Forest Certification) yang merupakan standar internasional pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Baca juga: Pengurangan gas rumah kaca industri kertas perlu strategi beragam
Baca juga: Kemenperin: Industri pulp surplus sebesar 4,7 miliar dolar AS