Jakarta (ANTARA News) - Global Development Consultant (GDC) menilai sisi spiritualitas pengelola migas nasional perlu diperbaiki, terutama dalam hal perekrutannya.
"Kemungkinan ada yang salah dalam proses rekrutmen mereka. Untuk itu, sebaiknya ditelusuri seperti apa proses rekrutmennya, termasuk proses jenjang karier di sana dan pemberian pelatihannya seperti apa," kata kata Direktur Operasional GDC Dirmansyah di Jakarta, Kamis.
Untuk itu pula, GDC berencana mengadakan diskusi publik September mendatang mengenai penangkapan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini guna menghimpun sejumlah rekomendasi bagi industri hulu migas.
"Kami akan mendatangkan berbagai pihak, seperti perwakilan dari KPK, SKK Migas, akademisi perminyakan ITB, dan anggota Komisi VII DPR untuk melakukan diskusi dan memberikan masukan berarti bagi para pemangku kepentingan," kata Direktur Operasional GDC Dirmansyah di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan peran SKK Migas sangat penting menilik besarnya penerimaan negara dari sektor ini yang mencapai Rp300 triliun per tahun.
"Kami akan mencoba membedah tentang migas nasional dari berbagai aspek, seperti hukum, teknis, kebijakan, dan pengembangan SDM," katanya.
KPK akan membedah dari sisi penanganan korupsi, sedangkan DPR dari sisi kebijakan, akademisi ITB menyoroti teknis perminyakan, dan GDC akan mengkaji proses rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan SDM.
"Setidaknya itulah momentum bagi SKK Migas untuk memperbaiki diri dalam berbagai aspeknya," kata direktur lembaga pengembangan SDM itu.
Rekrutmen pengelola migas perlu diperbaiki
22 Agustus 2013 21:50 WIB
Kepala Satuan Khusus Minyak dan gas (SKK Migas) non aktif Rudi Rubiandini keluar dari mobil tahanan menggunakan baju tahanan menuju Rutan KPK Jakarta (ANTARA/Wahyu Putro)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: