Pernikahan Atiqah-Rio bantu promosi wisata
22 Agustus 2013 20:51 WIB
Atiqah Hasiholan menunjukkan permen buatannya kepada sang kekasih, Rio Dewanto pada pembukaan sebuah toko permen unik di Jakarta, Kamis (12/4). (Desy Saputra)
Jakarta (ANTARA News) - Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto memilih menikah di Pulau Kelor, Sabtu mendatang (24/8) sekaligus untuk mempromosikan pariwisata Jakarta.
Keduanya jatuh cinta pada pulau tak berpenduduk di Kepulauan Seribu yang memiliki menara Martello, peninggalan bersejarah zaman Belanda abad 17. Benteng tersebut dahulu kala berfungsi mencegah Portugis masuk ke Sunda Kelapa.
Bupati Kepulauan Seribu, Dr. H. Asep Syarifudin, menyampaikan apresiasinya pada keputusan Atiqah dan Rio untuk melangsungkan hajat penting di Pulau Kelor.
"Seperti pucuk dicinta ulam pun tiba. Adanya pernikahan ini membantu memperkenalkan Pulau Kelor," kata Asep di Jakarta, Kamis.
Atiqah dan Rio mengaku peduli pada pariwisata sejarah alam di Indonesia. Atiqah mengungkapkan keprihatinannya atas pariwisata Indonesia yang kurang terkenal.
"Sebagai warga Jakarta, saya geregetan tempat sebagus ini banyak yang tidak mengenal, bahkan tidak tahu sama sekali," ujar Atiqah di Jakarta, Kamis.
Dia dan Rio menghabiskan waktu enam bulan untuk mencari tempat melangsungkan pernikahan yang sesuai impian mereka, yaitu alam terbuka indah yang memiliki nilai sejarah.
Rio mengemukakan, awalnya dia meminta izin pada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menggelar pernikahan di sana.
"Semuanya dibantu bupati Kepulauan Seribu dan Dinas Pariwisata," ujar Rio.
"Bila pernikahan ini memberikan sumbangsih pada pariwisata indonesia syukur alhamdulillah," tutup Atiqah.(*)
Keduanya jatuh cinta pada pulau tak berpenduduk di Kepulauan Seribu yang memiliki menara Martello, peninggalan bersejarah zaman Belanda abad 17. Benteng tersebut dahulu kala berfungsi mencegah Portugis masuk ke Sunda Kelapa.
Bupati Kepulauan Seribu, Dr. H. Asep Syarifudin, menyampaikan apresiasinya pada keputusan Atiqah dan Rio untuk melangsungkan hajat penting di Pulau Kelor.
"Seperti pucuk dicinta ulam pun tiba. Adanya pernikahan ini membantu memperkenalkan Pulau Kelor," kata Asep di Jakarta, Kamis.
Atiqah dan Rio mengaku peduli pada pariwisata sejarah alam di Indonesia. Atiqah mengungkapkan keprihatinannya atas pariwisata Indonesia yang kurang terkenal.
"Sebagai warga Jakarta, saya geregetan tempat sebagus ini banyak yang tidak mengenal, bahkan tidak tahu sama sekali," ujar Atiqah di Jakarta, Kamis.
Dia dan Rio menghabiskan waktu enam bulan untuk mencari tempat melangsungkan pernikahan yang sesuai impian mereka, yaitu alam terbuka indah yang memiliki nilai sejarah.
Rio mengemukakan, awalnya dia meminta izin pada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menggelar pernikahan di sana.
"Semuanya dibantu bupati Kepulauan Seribu dan Dinas Pariwisata," ujar Rio.
"Bila pernikahan ini memberikan sumbangsih pada pariwisata indonesia syukur alhamdulillah," tutup Atiqah.(*)
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: