Kedubes Iran minta imigran gelap tidak anarkis
22 Agustus 2013 19:05 WIB
ilustrasi Evakuasi Korban Pencari Suaka Sejumlah petugas mengevakuasi korban yang selamat dari kapal para pencari suaka yang pecah dan tenggelam akibat diempas gelombang tinggi di lepas pantai selatan Cianjur Jawa Barat, Rabu (24/7). (ANTARA FOTO/STR) ()
Kendari (ANTARA News) - Kedutaan Besar Iran meminta imigran gelap yang berada di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) agar tidak bertindak anarkis dan melakukan tindak penganiayaan.
"Kalian harus berbaik-baik dengan warga Kendari, Indonesia. Warga Negara Indonesia sopan dan menghargai warga Iran," kata Konsuler Kedubes Iran Kasmiri di Kendari, Kamis.
Kalau kalian berlaku kasar pada sopir taksi atau melakukan pengrusakan barang milik warga Kendari, Indonesia maka kalian akan menjadi sasaran pengeroyokan, kata Konsuler Kasmiri di hotel penampungan ratusan imigran asal Iran.
Turut mendampingi Konsuler Iran Kasmiri adalah staf dari Departemen Luar Negeri Indonesia Riza dan Kepala Kantor Imigrasi Sultra Hendriartono.
Konsuler Kasmiri menemui dan berdialog singkat dengan para imigran yang ditampung di Hotel Mega Bintang dan Hotel Srikandi di Kendari.
Selain menemui imigran yang ditampung di hotel juga utusan kedubes Iran Kasmiri menjenguk imigran SR (23) yang ditahan polisi di Mapolres Kendari karena kasus penganiayaan.
Para imigran gelap yang sudah berada sekitar dua bulan di Kendari, Sultra sumringah bertemu Konsuler Kedubes Iran. Mereka berebut meminta foto bersama sebagai kenang-kenangan.
Staf Departemen Luar Negeri Indonesia Riza mengatakan Indonesia selalu berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Iran di Jakarta tentang nasib para imigran.
"Indonesia dengan Kedubes Iran di Jakarta selalu berkoordinasi tentang upaya deportasi para imigran," kata Riza.
Data Kantor Imigrasi Sultra bahwa kurun waktu sembilan bulan terakhir telah menangani sebanyak 800 orang imigran gelap dari berbagai negara.
Posisi perairan Sultra berada pada jalur strategis menuju Australia sehingga menjadi daerah persinggahan bagi para imigran.
(S032/R021)
"Kalian harus berbaik-baik dengan warga Kendari, Indonesia. Warga Negara Indonesia sopan dan menghargai warga Iran," kata Konsuler Kedubes Iran Kasmiri di Kendari, Kamis.
Kalau kalian berlaku kasar pada sopir taksi atau melakukan pengrusakan barang milik warga Kendari, Indonesia maka kalian akan menjadi sasaran pengeroyokan, kata Konsuler Kasmiri di hotel penampungan ratusan imigran asal Iran.
Turut mendampingi Konsuler Iran Kasmiri adalah staf dari Departemen Luar Negeri Indonesia Riza dan Kepala Kantor Imigrasi Sultra Hendriartono.
Konsuler Kasmiri menemui dan berdialog singkat dengan para imigran yang ditampung di Hotel Mega Bintang dan Hotel Srikandi di Kendari.
Selain menemui imigran yang ditampung di hotel juga utusan kedubes Iran Kasmiri menjenguk imigran SR (23) yang ditahan polisi di Mapolres Kendari karena kasus penganiayaan.
Para imigran gelap yang sudah berada sekitar dua bulan di Kendari, Sultra sumringah bertemu Konsuler Kedubes Iran. Mereka berebut meminta foto bersama sebagai kenang-kenangan.
Staf Departemen Luar Negeri Indonesia Riza mengatakan Indonesia selalu berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Iran di Jakarta tentang nasib para imigran.
"Indonesia dengan Kedubes Iran di Jakarta selalu berkoordinasi tentang upaya deportasi para imigran," kata Riza.
Data Kantor Imigrasi Sultra bahwa kurun waktu sembilan bulan terakhir telah menangani sebanyak 800 orang imigran gelap dari berbagai negara.
Posisi perairan Sultra berada pada jalur strategis menuju Australia sehingga menjadi daerah persinggahan bagi para imigran.
(S032/R021)
Pewarta: Sarjono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: