Jakarta (ANTARA News) - Partai Amanat Nasional (PAN) menargetkan perolehan suara minimal dua digit (di atas 10 persen) pada Pemilu legeslatif 2014. Target perolehan suara tersebut akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN Tahun 2013 yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) GBK Senayan, Jakarta, 23--24 Agusrus 2013.

"Serangkaian kegiatan tingkat nasional ini akan menjadi ajang untuk memantabkan kembali konsolidasi organisasi PAN untuk meraih dua digit dalam Pemilu Legislatif mendatang serta mengantarkan Pak Hatta menjadi bakal capres," kata Ketua Penyelenggara Kegiatan HUT PAN, Ali Taher kepada pers di Jakarta, Kamis.

Rakernas PAN juga diisi tiga agenda pokok yang akan dilaksanakan, yakni peringatan HUT RI ke-68, Halal Bihalal seluruh kader dan pengurus PAN tingkat nasional, serta agenda internal partai yang akan menjadi ajang memantabkan konsolidasi internal PAN guna meraih dua digit pada Pemilu 2014.

Oleh karena itu, kata Ali Taher, kekuatan organisasi, kekompakan, dan kerja keras partai tentu sangat diperlukan. Paling tidak, pada pemilu nanti PAN bisa meraih minimal 77 kursi DPR dari seluruh daerah pemilihan (dapil) di Indonesia.

Khusus agenda internal partai, lanjut Ali Taher, setidaknya akan diisi oleh tiga kegiatan utama, yakni silaturahmi antarpengurus DPP, DPW, dan DPD PAN se-Indonesia beserta perwakilan badan otonom partai, Perayaan HUT PAN ke-15, serta Rakernas PAN Tahun 2013.

Perayaan HUT PAN sendiri rencananya akan digelar Jumat (23/8) malam yang diisi dengan kegiatan Pagelaran Anak Negeri dan Pidato Kebangsaan oleh Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan pidato dari Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais.

"Biasanya, di penghujung kegiatan Rakernas ada sikap politik yang akan disampaikan PAN menyikapi isu-isu terkini, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional," kata Ali Taher.

Sementara, Ketua DPP PAN Bara Hasibuan mengatakan, Rakernas PAN juga merupakan ajang untuk meneguhkan kembali jati diri PAN sebagai lokomotif Reformasi.

Pada 23 Agustus 1998, PAN dideklarasikan di tengah gemuruh gerakan mahasiswa, pemuda dan seluruh rakyat Indonesia yang meneriakkan kata Reformasi. Hingga saat ini, para tokoh PAN terdahulu dan sekarang, terus berjuang dengan gigih di garis paling depan dalam menjalankan dan mengisi Reformasi.

"Karena itulah sebabnya PAN dikenal sebagai lokomotif Reformasi. Tentunya, cita-cita Reformasi yang mulia tidak dapat dipisahkan dari kelahiran PAN sebagai partai reformis," kata Bara.

Dalam pidato kebangsaan yang akan disampaikan, lanjutnya, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa juga akan menekankan pentingnya semangat nasionalisme baru di Indonesia yang diperlukan sebagai modal utama abad 21. "Nasionalisme ini berupa komitmen kepada seluruh bangsa untuk meningkatkan daya saing melalui kreativitas dan inovasi dalam dunia ilmu pengetahuan serta teknologi," ujarnya. (*)