Moeldoko janji prioritaskan kesejahteraan prajurit
21 Agustus 2013 16:34 WIB
KSAD Jenderal TNI Moeldoko menyampaikan misi dan visi saat mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (21/8). (ANTARA FOTO/Dhoni Setiawan)
Jakarta (ANTARA News) - Calon Panglima TNI Jenderal Moeldoko berjanji akan memprioritaskan kesejahteraan prajurit TNI bila dipercaya menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono mengingat kesejahteraan prajurit masih jauh dari harapan.
Dalam paparannya di hadapan Komisi I DPR RI saat uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI di Gedung MPR/DPR/DPD RI siang ini, Moeldoko menyatakan, untuk menjadikan profesionalisme, prajurit TNI perlu ditingkatkan kesejahteraannya.
Sebagai prajurit militer, kesejahteraan dapat diartikan bahwa prajurit dilengkapi dengan alutsista yang handal juga ergonomis, serta dilatih dan dididik guna mampu bertempur dan menang di medan perang.
Di sisi lain, sebagai manusia insan hamba Tuham, prajurit TNI dapat diartikan bahwa prajurit dijamin hak-haknya untuk hidup layak dengan status sebagai prajurit TNI.
"Di sisi lain, secara pribadi sebagai seorang prajurit TNI yang memerlukan peningkatan besaran penghasilan, kesejahteraan masih jauh dari harapan," kata Moeldoko.
Prajurit TNI, lanjutnya, sering mengalami kekurangan dukungan remuneratif dan fasilitas primer seperti rumah sakit militer dan perumahan prajurit yang dapat menghambat profesionalisme prajurit.
"Kondisi ini menimbulkan paradoks antara profesionalisme dan kesejahteraan. Maka perlu langkah inovasi agar diperoleh keseimbangan di antara keduanya," kata Moeldoko.
Dalam paparannya di hadapan Komisi I DPR RI saat uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI di Gedung MPR/DPR/DPD RI siang ini, Moeldoko menyatakan, untuk menjadikan profesionalisme, prajurit TNI perlu ditingkatkan kesejahteraannya.
Sebagai prajurit militer, kesejahteraan dapat diartikan bahwa prajurit dilengkapi dengan alutsista yang handal juga ergonomis, serta dilatih dan dididik guna mampu bertempur dan menang di medan perang.
Di sisi lain, sebagai manusia insan hamba Tuham, prajurit TNI dapat diartikan bahwa prajurit dijamin hak-haknya untuk hidup layak dengan status sebagai prajurit TNI.
"Di sisi lain, secara pribadi sebagai seorang prajurit TNI yang memerlukan peningkatan besaran penghasilan, kesejahteraan masih jauh dari harapan," kata Moeldoko.
Prajurit TNI, lanjutnya, sering mengalami kekurangan dukungan remuneratif dan fasilitas primer seperti rumah sakit militer dan perumahan prajurit yang dapat menghambat profesionalisme prajurit.
"Kondisi ini menimbulkan paradoks antara profesionalisme dan kesejahteraan. Maka perlu langkah inovasi agar diperoleh keseimbangan di antara keduanya," kata Moeldoko.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: