Hizbullah siap perang habis-habisan melawan Israel
15 Januari 2024 11:25 WIB
Api dan asap membubung dari bangunan pertanian di Lebanon selatan, seperti yang terlihat dari Kiryat Shmona di Israel utara yang berbatasan dengan Lebanon, menyusul pemboman oleh tentara Israel, pada 23 November 2023. (Ayal Margolin/JINI melalui Xinhua)
Beirut (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya siap "berperang tanpa batas" melawan Israel. Kedua pihak terus berbaku tembak di lintas perbatasan mereka.
"Israel dan tentara serta para pemukimnya adalah pihak yang takut perang, bukan Lebanon," kata Nasrallah dalam pidatonya, sepekan setelah komandan senior Hizbullah Wissam al-Tawil tewas diserang Israel dalam serangan udara di Lebanon.
"Kami sudah siap berperang dalam 99 hari terakhir," kata Nasrallah. "Kami akan meladeni perang dan kami akan berperang tanpa batas atau tanpa kendali seandainya perang dipaksakan kepada kami," kata dia.
Baca juga: Komanda Hizbullah tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan
Pemimpin Hizbullah itu mengatakan tentara Israel menyembunyikan korban jiwanya.
"Ketika perang berhenti, musuh akan menghadapi malapetaka akibat perlawanan di Gaza dan front-front perlawanan lainnya," tambah dia.
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel sejak tentara Israel menginvasi Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober.
Ketegangan juga terjadi di di perbatasan antara Hizbullah dan pasukan Israel, yang merupakan bentrokan paling mematikan sejak perang 2006.
Baca juga: Israel intensifkan operasi militer terhadap Hamas dan Hizbullah
Sumber: Anadolu
"Israel dan tentara serta para pemukimnya adalah pihak yang takut perang, bukan Lebanon," kata Nasrallah dalam pidatonya, sepekan setelah komandan senior Hizbullah Wissam al-Tawil tewas diserang Israel dalam serangan udara di Lebanon.
"Kami sudah siap berperang dalam 99 hari terakhir," kata Nasrallah. "Kami akan meladeni perang dan kami akan berperang tanpa batas atau tanpa kendali seandainya perang dipaksakan kepada kami," kata dia.
Baca juga: Komanda Hizbullah tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan
Pemimpin Hizbullah itu mengatakan tentara Israel menyembunyikan korban jiwanya.
"Ketika perang berhenti, musuh akan menghadapi malapetaka akibat perlawanan di Gaza dan front-front perlawanan lainnya," tambah dia.
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel sejak tentara Israel menginvasi Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober.
Ketegangan juga terjadi di di perbatasan antara Hizbullah dan pasukan Israel, yang merupakan bentrokan paling mematikan sejak perang 2006.
Baca juga: Israel intensifkan operasi militer terhadap Hamas dan Hizbullah
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Katriana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024
Tags: