Pemuda diajak berpartisipasi politik aktif
20 Agustus 2013 19:29 WIB
ilustrasi Pendidikan Politik Pemilih Muda Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Tohari (dua kanan), Wakil Ketua DPR Pramono Anung (tiga kiri), dan Ketua Penyelenggara Rock the Vote Chusnul Mar'iah (dua kiri) berfoto bersama usai menghadiri kegiatan Pendidikan Pemilih Muda "Rock the Vote Indonesia" di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (15/8). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso) ()
Jakarta (ANTARA News) - Menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 yang sudah di depan mata, LSM Indonesia Future Leaders (IFL) mengajak pemuda untuk ikut berpartisipasi politik aktif melalui program Parlemen Muda Indonesia 2014.
Program tersebut merupakan wadah pendidikan politik sekaligus jembatan advokasi kebijakan guna memberikan pemahaman mengenai sistem parlemen di Indonesia. Apalagi sistem parlemen merupakan salah satu pilar sistem politik dalam negeri.
Pendiri IFL yang juga penggagas Parlemen Muda Indonesia M Iman Usman di Jakarta, Selasa, mengungkapkan tujuan program itu adalah untuk mengajak pemuda Indonesia berpartisipasi aktif dalam demokrasi serta pembangunan nasional secara keseluruhan.
"Kami berangkat dari masalah yang nyata dan mendesak mengenai partisipasi politik anak muda di Indonesia dan mencoba mengajak generasi penerus untuk melihat apa yang bisa dibenahi dalam politik domestik melalui tiga langkah: Peka, Pahami, Putuskan," kata Iman.
Dijelaskannya, program yang dilaksanakan sejak setahun lalu itu diharapkan bisa membuat anak muda lebih peka dan paham atas kondisi politik disekitarnya.
Dengan demikian, anak muda bisa memilih wakil rakyat yang tepat, mengawasi kinerja mereka sehingga pada akhirnya bisa menciptakan kondisi yang lebih baik tanpa ada pengaruh politik uang atau semacamnya.
Tahun lalu, program ini menjangkau hampir 40.000 pemuda di seluruh Indonesia. Tahun ini, Iman berharap bisa melibatkan sedikitnya 100.000 anak muda di seluruh tanah air untuk menggunakan hak pilih secara benar. "Kita ingin ajak mereka untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijaksana. Ajak mereka pahami bahwa apakah mereka mau suara mereka yang berharga itu hanya dihargai Rp50.000 atau uang jajan dan sebagainya," jelasnya.(*)
Program tersebut merupakan wadah pendidikan politik sekaligus jembatan advokasi kebijakan guna memberikan pemahaman mengenai sistem parlemen di Indonesia. Apalagi sistem parlemen merupakan salah satu pilar sistem politik dalam negeri.
Pendiri IFL yang juga penggagas Parlemen Muda Indonesia M Iman Usman di Jakarta, Selasa, mengungkapkan tujuan program itu adalah untuk mengajak pemuda Indonesia berpartisipasi aktif dalam demokrasi serta pembangunan nasional secara keseluruhan.
"Kami berangkat dari masalah yang nyata dan mendesak mengenai partisipasi politik anak muda di Indonesia dan mencoba mengajak generasi penerus untuk melihat apa yang bisa dibenahi dalam politik domestik melalui tiga langkah: Peka, Pahami, Putuskan," kata Iman.
Dijelaskannya, program yang dilaksanakan sejak setahun lalu itu diharapkan bisa membuat anak muda lebih peka dan paham atas kondisi politik disekitarnya.
Dengan demikian, anak muda bisa memilih wakil rakyat yang tepat, mengawasi kinerja mereka sehingga pada akhirnya bisa menciptakan kondisi yang lebih baik tanpa ada pengaruh politik uang atau semacamnya.
Tahun lalu, program ini menjangkau hampir 40.000 pemuda di seluruh Indonesia. Tahun ini, Iman berharap bisa melibatkan sedikitnya 100.000 anak muda di seluruh tanah air untuk menggunakan hak pilih secara benar. "Kita ingin ajak mereka untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijaksana. Ajak mereka pahami bahwa apakah mereka mau suara mereka yang berharga itu hanya dihargai Rp50.000 atau uang jajan dan sebagainya," jelasnya.(*)
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: