Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyatakan, pernyataan calon presiden, Prabowo Subianto, yang memuji Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, soal pertahanan, merupakan sindiran kepada capres Anies Baswedan.

"Saya kira pernyataan Pak Prabowo di Medan hari ini, yang mengatakan Bu Meutya Hafid lebih paham soal pertahanan jelas buat sindir Anies Baswedan," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Ia menilai apa yang disampaikan Prabowo yang membandingkan Meutya dengan Anies, adalah ungkapan apa adanya dari sosok Prabowo Subianto.

Baca juga: Timnas AMIN sebut umpatan Prabowo jauh dari kepatutan

"Pak Prabowo ini kan orangnya apa adanya. Jangankan Pak Prabowo, saya sendiri saja mengakui Bu Meutya Hafid orang yang paham betul soal isu-isu pertahanan negara. Makanya kalau Pak Prabowo membandingkan Bu Meutya dengan Pak Anies, jelas itu sindiran buat Anies," katanya.

Sebelumnya, pada acara Konsolidasi Partai Koalisi Indonesia Maju di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (13/1), Prabowo sempat bicara soal nilai yang dia dapatkan saat debat capres pekan lalu. Capres nomor urut 1 Anies Baswedan sempat memberikan penilaian terhadap Kementerian Pertahanan di bawah pimpinan Prabowo yakni 11 dari 100.

Baca juga: Hasto: Pemimpin harus ambil keputusan negara dengan pikiran jernih

Prabowo kemudian bicara sosok Meutya Hafid yang dianggapnya sangat nasionalis dan lebih mengerti soal pertahanan ketimbang pihak lain.

"Saudara dari partai manapun tolong didukung Meutya Hafid, caleg sangat penting saya minta dimenangkan. Dia (Meutya Hafid) sangat membela Indonesia di Komisi I, beliau ini lebih mengerti pertahanan dari yang lain-lain. Tak ku sebut namanya lah," kata Prabowo.

Pada sisi lain, Prabowo juga percaya bahwa rakyat Indonesia menginginkan pemimpin yang jujur, dan juga perkataan dengan ucapannya sejalan.

Baca juga: Timnas pastikan AMIN akan tampil lebih maksimal di sisa dua debat

"Pemimpin yang satu kata, sesuai dengan perbuatannya, apa yang diucapkan yang ada di hatinya bukan orang yang menganggap dirinya pinter tapi hatinya tidak jelas," katanya menegaskan.

Komisi Pemilihan Umum pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pemilu presiden dan wakil presiden 2024.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Baca juga: Haedar Nashir: Format debat capres-cawapres tidak perlu diubah

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada 14 Februari 2024.