Jakarta (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pengalaman warga keturunan Indonesia di berbagai negara (diaspora) bisa bermanfaat untuk memacu perkembangan bisnis dan teknologi di dalam negeri.
"Kita butuh pengalaman mereka (diaspora) di bidang bisnis dan teknologi yang bisa menjadi penetrasi kedalam," kata Kalla pada Kongres Diaspora Indonesia Kedua di Jakarta, Selasa.
Dia mencontohkan awal kemajuan China yang didorong oleh masuknya investasi diaspora negara itu ke China, dan dia yakin pemerintah Indonesia bisa melakukan hal serupa, sedangkan penyelenggaraan Kongres Diaspora Indonesia Kedua adalah langkah yang baik untuk mengawalinya.
"Tentu perlu pembelajaran dari beberapa negara yang sudah menjalankan diaspora seperti India dan Filipina," ujarnya.
Dia menyarankan pemerintah memberi status dwi kewarganegaran secara selektif untuk memudahkan mobilisasi masyarakat, sedangkan kepada masyarakat Indonesia dia berpesan untuk tidak salah persepsi terhadap penetrasi warga diaspora Indonesia.
Kongres Diaspora Indonesia kedua berlangsung di Jakarta Convention Center dari 18-20 Agustus dengan mengambil tema "The Power of Harmony in Diversity: Unleashed Worldwide" dengan melibatkan warga vdiaspora Indonesia untuk membahas berbagai topik seperti pendidikan, energi, kota layak huni, kuliner Indonesia, bisnis dan investasi, dan kedirgantaraan Indonesia, serta merumuskan rekomendasi kebijakan.
Pada penutupan kongres Selasa ini pukul 17.00 WIB nanti, Presiden ketiga RI B.J Habibie dan Menteri Perekonomian Indonesia Hatta Radjasa akan menghadiri perhelatan ini.
Warga diaspora pacu perkembangan domestik
20 Agustus 2013 15:49 WIB
Kongres Diaspora Indonesia II di Jakarta Convention Center, Senin (19/8). (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: