Serang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kewaspadaan tinggi gelombang 2,5 meter di Perairan Selatan Banten, Samudera Hindia Selatan Banten dan Selat Sunda bagian Selatan.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kelas I Serang Tatang Rusmana di Serang, Banten, Sabtu, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini waspada keselamatan pelaku pelayaran yang melintasi Perairan Selatan Banten, Samudera Hindia Selatan Banten dan Selat Sunda bagian Selatan.

Baca juga: BMKG : Waspada tinggi gelombang 2.50 meter di Selatan Banten
Sebab, ketinggian gelombang di perairan itu berkisar antara 1,2 sampai 2,5 meter (sedang) mulai berlaku tanggal 13 sampai 14 Januari 2024.

Oleh karena itu, pelaku pelayaran dapat meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari kecelakaan laut.

Saat ini, kata dia, cuaca di perairan Banten cukup buruk, sehingga berisiko tinggi terhadap keselamatan nelayan dan kapal tongkang.

Pelaku pelayaran yang melintasi Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia Selatan Banten meliputi Pantai Ujungkulon, Cikeusik , Binuangeun, Tanjung Panto, Sukahujan, Panggarangan, Cibobos, Cihara, Bayah, Pulomanuk, dan Sawarna.

Sebab, belum lama ini nelayan Tanjung Panto Kabupaten Lebak mengalami kecelakaan hingga terseret gelombang dan ditemukan oleh tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia.

Baca juga: BMKG : Penyeberangan Merak - Bakauheni terpantau kondusif

Baca juga: BMKG: Waspada gelombang tinggi 2,5 meter selatan Banten & Selat Sunda
Begitu juga Perairan Selat Sunda bagian Selatan meliputi Pantai Anyer, Carita, Labuan, Panimbang, dan Sumur harus meningkatkan kewaspadaan jika melaut.

"Kami berharap pelaku pelayaran dapat mematuhi peringatan dini itu agar tidak menimbulkan kecelakaan laut," kata Tatang.

Sementara itu, penyeberangan kapal Feri Pelabuhan Merak - Bakauheni Lampung yang melintasi Perairan Selat Sunda bagian Utara relatif normal dan aman dengan tinggi gelombang 1,25 meter (sedang).