Presiden: pembangunan bukan sekedar pertumbuhan
20 Agustus 2013 07:54 WIB
Sejumlah warga menempati perumahan yang dibangun atas kerja sama pemerintah daerah dan pemerintah pusat melalui Dana Program Rencana Strategi Pembangunan Kampung (Respek) PNPM Mandiri di Kampung Potowayburu, Mimika-Papua, Sabtu (4/8). Warga di sejumlah kampung sangat terbantu dengan adanya program rumah layak bagi warga yang ada di pedalaman. (ANTARA FOTO/Husyen Abdillah)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan Indonesia dalam melaksanakan pembangunan tidak sekedar mengejar pertumbuhan namun juga memastikan kemiskinan dapat diatasi.
"Sebagai negara berkembang, sasaran kita tidak sekedar pertumbuhan saja. Ciptakan lapangan kerja dan juga kurangi kemiskinan," kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Selasa.
Presiden mengatakan ia ingin memastikan pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik dan merata sehingga semua pihak dapat merasakannya.
Sebelumnya, saat menyampaikan pidato di hadapan sidang bersama DPD RI dan DPR RI Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, pembangunan ekonomi di Republik Indonesia mengedepankan aspek keseimbangan dan keberlanjutan dalam mencapai visi masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Menurut Yudhoyono, selama sembilan tahun terakhir, keseimbangan pembangunan dilakukan melalui empat strategi dasar yaitu pertumbuhan, lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan lingkungan.
Presiden mengemukakan, pemerintah mendorong pertumbuhan yang berkualitas yaitu pertumbuhan yang menciptakan lapangan kerja, mengurangi angka kemiskinan, dengan tetap menjaga daya dukung alam.
Ia mengingatkan, Indonesia saat ini merupakan negara berpendapatan menengah dengan tingkat kemiskinan yang secara bertahap menurun dari 16,66 persen pada 2004 menjadi 11,37 persen pada Maret 2013.
Selain itu, tingkat pengangguran terbuka juga dapat diturunkan dari 9,86 persen pada 2004 menjadi 5,92 persen pada Februari 2013.
"Meskipun masih terdapat banyak hal yang perlu terus kita perbaiki, berkurangnya penduduk miskin, dan menurunnya tingkat pengangguran di Indonesia merupakan bukti penting keberhasilan pembangunan nasional yang kita lakukan bersama," kata Presiden saat itu.
"Sebagai negara berkembang, sasaran kita tidak sekedar pertumbuhan saja. Ciptakan lapangan kerja dan juga kurangi kemiskinan," kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Selasa.
Presiden mengatakan ia ingin memastikan pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik dan merata sehingga semua pihak dapat merasakannya.
Sebelumnya, saat menyampaikan pidato di hadapan sidang bersama DPD RI dan DPR RI Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, pembangunan ekonomi di Republik Indonesia mengedepankan aspek keseimbangan dan keberlanjutan dalam mencapai visi masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Menurut Yudhoyono, selama sembilan tahun terakhir, keseimbangan pembangunan dilakukan melalui empat strategi dasar yaitu pertumbuhan, lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan lingkungan.
Presiden mengemukakan, pemerintah mendorong pertumbuhan yang berkualitas yaitu pertumbuhan yang menciptakan lapangan kerja, mengurangi angka kemiskinan, dengan tetap menjaga daya dukung alam.
Ia mengingatkan, Indonesia saat ini merupakan negara berpendapatan menengah dengan tingkat kemiskinan yang secara bertahap menurun dari 16,66 persen pada 2004 menjadi 11,37 persen pada Maret 2013.
Selain itu, tingkat pengangguran terbuka juga dapat diturunkan dari 9,86 persen pada 2004 menjadi 5,92 persen pada Februari 2013.
"Meskipun masih terdapat banyak hal yang perlu terus kita perbaiki, berkurangnya penduduk miskin, dan menurunnya tingkat pengangguran di Indonesia merupakan bukti penting keberhasilan pembangunan nasional yang kita lakukan bersama," kata Presiden saat itu.
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: