PP Muhammadiyah gandeng Pos Indonesia kembangkan layanan jasa kurir
12 Januari 2024 21:43 WIB
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun dan Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrohman menandatangani nota kesepakatan kerja sama di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Jumat (12/1/2024) (ANTARA/Luqman Hakim)
Yogyakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menjalin kerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) untuk mengembangkan pengelolaan Agen Pos layanan jasa kurir oleh organisasi di bawah naungan Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah Mariman Darto di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat, menyatakan kerja sama tersebut untuk memperkuat kemandirian ekonomi lembaga di bawah naungan Muhammadiyah melalui layanan jasa kurir.
"Ini salah satu peluang penting apalagi yang kita layani bukan hanya warga Muhammadiyah saja, tapi secara keseluruhan warga Indonesia," kata dia.
Dengan jaringan berbagai lembaga yang dimiliki mulai dari pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, hingga pondok pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia, Mariman meyakini layanan jasa logistik bersama Pos Indonesia mampu memperkokoh kemandirian PP Muhammadiyah secara ekonomi.
"Kita juga mengurus yatim piatu, ada penyandang cacat, lansia, tapi prinsip bahwa kita harus mandiri, tidak boleh minta-minta kepada orang lain. Ini nilai penting yang kami kembangkan," ujar dia.
Baca juga: PP Muhammadiyah dan GoTo kerja sama dorong kemajuan UMKM
Baca juga: Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan lanjutkan Joint Marketing
Kesepakatan kerja sama PP Muhammadiyah dan Pos Indonesia ditandatangani Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun dan Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrohman di Kantor PP Muhammadiyah pada 12 Januari 2024.
Dengan adanya perjanjian tersebut, Tonggo Marbun menyatakan semua organisasi di bawah naungan PP Muhammadiyah dapat membuka dan menjadi pengelola agen pos layanan jasa kurir.
Menurut Tonggo, kerja sama itu merupakan langkah strategis kedua belah pihak dalam pemberdayaan ekonomi umat mengingat Muhammadiyah sebagai ormas terbesar di Indonesia memiliki banyak jaringan lembaga di berbagai sektor.
Muhammadiyah, kata dia, memiliki lembaga pendidikan dengan jumlah 5.354 sekolah, 172 universitas, dan 440 pondok pesantren.
Organisasi persyarikatan itu juga memiliki 122 rumah sakit, apotek, dan 231 klinik, panti asuhan, balai Kesejahteraan Sosial, dan secara ekonomi, Muhammadiyah didukung oleh Baitut Tamwil Muhammadiyah dan koperasi.
"Kami menyambut baik kerja sama ini, mengingat posisi Muhammadiyah yang mengelola banyak sektor penting dari sisi pendidikan, kesehatan, sosial dan keagamaan," ujar Tonggo.
Baca juga: PT Pos gunakan sistem e-Filling dalam penyaluran bantuan beras di 2024
Baca juga: Pos Indonesia berkomitmen terus berinovasi masuki usia 277 tahun
Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah Mariman Darto di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat, menyatakan kerja sama tersebut untuk memperkuat kemandirian ekonomi lembaga di bawah naungan Muhammadiyah melalui layanan jasa kurir.
"Ini salah satu peluang penting apalagi yang kita layani bukan hanya warga Muhammadiyah saja, tapi secara keseluruhan warga Indonesia," kata dia.
Dengan jaringan berbagai lembaga yang dimiliki mulai dari pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, hingga pondok pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia, Mariman meyakini layanan jasa logistik bersama Pos Indonesia mampu memperkokoh kemandirian PP Muhammadiyah secara ekonomi.
"Kita juga mengurus yatim piatu, ada penyandang cacat, lansia, tapi prinsip bahwa kita harus mandiri, tidak boleh minta-minta kepada orang lain. Ini nilai penting yang kami kembangkan," ujar dia.
Baca juga: PP Muhammadiyah dan GoTo kerja sama dorong kemajuan UMKM
Baca juga: Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan lanjutkan Joint Marketing
Kesepakatan kerja sama PP Muhammadiyah dan Pos Indonesia ditandatangani Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun dan Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrohman di Kantor PP Muhammadiyah pada 12 Januari 2024.
Dengan adanya perjanjian tersebut, Tonggo Marbun menyatakan semua organisasi di bawah naungan PP Muhammadiyah dapat membuka dan menjadi pengelola agen pos layanan jasa kurir.
Menurut Tonggo, kerja sama itu merupakan langkah strategis kedua belah pihak dalam pemberdayaan ekonomi umat mengingat Muhammadiyah sebagai ormas terbesar di Indonesia memiliki banyak jaringan lembaga di berbagai sektor.
Muhammadiyah, kata dia, memiliki lembaga pendidikan dengan jumlah 5.354 sekolah, 172 universitas, dan 440 pondok pesantren.
Organisasi persyarikatan itu juga memiliki 122 rumah sakit, apotek, dan 231 klinik, panti asuhan, balai Kesejahteraan Sosial, dan secara ekonomi, Muhammadiyah didukung oleh Baitut Tamwil Muhammadiyah dan koperasi.
"Kami menyambut baik kerja sama ini, mengingat posisi Muhammadiyah yang mengelola banyak sektor penting dari sisi pendidikan, kesehatan, sosial dan keagamaan," ujar Tonggo.
Baca juga: PT Pos gunakan sistem e-Filling dalam penyaluran bantuan beras di 2024
Baca juga: Pos Indonesia berkomitmen terus berinovasi masuki usia 277 tahun
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: