Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Pengamanan markas polisi di seluruh Sulawesi Tengah saat ini terus ditingkatkan menyusul teror penembakan polisi di Tanggerang, Banten, baru-baru ini.

"Sebenarnya penjagaan itu sudah ada namun intensitasnya ditingkatkan sesuai petunjuk kepala Polda Sulawesi Tengah. Jadi kita siaga penuh untuk pengamanan markas," kata juru bicara Polda Sulawesi Tengah, AKBP Soemarno, di Palu, Senin.

Dia mengatakan, peningkatan pengamanan itu dilakukan dimulai dari markas kepolisian sektor hingga hingga ke Polda Sulawesi Tengah.

Penjagaan itu berupa pemeriksaan setiap tamu yang berkunjung ke markas polisi. Setiap warga yang berkunjung harus menunjukkan kartu identitas dan diperiksa dirinya serta bagasi kendaraan.

Pemeriksaan itu dilakukan menggunakan alat pendeteksi logam.

Misalnya di pintu gerbang Markas Polda Sulawesi Tengah terdapat lima hingga delapan penjaga yang dilengkapi dengan senjata laras panjang.

Soemarno mengatakan selain dilakukan penjagaan secara terbuka, setiap markas polisi juga dilakukan penjagaan secara tertutup, yakni pengamanan aparat tanpa berseragam polisi.

Pengamanan seperti itu juga dilakukan di beberapa obyek vital.

Dia juga meminta masyarakat turut menjaga keamanan di lingkungannya mengingat Sulawesi Tengah masih dikenal rawan aksi terorisme.

Beberapa waktu lalu Markas Polsek Palu Selatan ditembaki orang tak dikenal, selain itu pada awal Juni 2013 juga terdapat aksi bom bunuh diri di Mapolres Poso yang menewaskan pelakunya sendiri.