Jakarta (ANTARA News) - "Mission accomplished...," begitu kira-kira laporan akhir penerbang tempur TNI AU dari kokpit Su-27 Flanker series Skuadron Udara 11 dan F-16 Fighting Falcon Skuadron Udara 3, setelah misi terbang lintas alias fly pass selesai dilaksanakan di udara di atas Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu lalu (17/8).




Begitu mendarat, semua awak darat pendukung operasionalisasi seluruh pesawat tempur TNI AU itu langsung berkumpul di apron Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.




"Seluruh pesawat tempur itu dibariskan rapi, semua awak darat dan pendukung berkumpul, bergembira bersama," kata Kepala Penerangan dan Kepustakaan Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Mayor Khusus Gerardus Maliti.




Huuuppp…. topi-topi mereka dilempar ke udara bersamaan, tanda kegembiraan dan syukur bahwa misi terbang lintas kehormatan itu bisa dilakukan secara lancar dan aman, sesuai rencana terbang. Ya, pilot pesawat tempur memang tidak pernah beraksi sorangan wae, ada barisan personel teknik dan pendukung terlibat; semua saling mendukung dan bekerja sama.




Ingatan langsung melayang atas tradisi terbang lintas di atas Istana Champs du Elysee dan Triomphe de Arch, Paris, oleh tim aerobatik kebanggaan Perancis, Patrouille de France, yang memakai Mirage 2000, sambil mengeluarkan asap tiga warna; warna bendera kebangsaan Prancis, yaitu merah, putih, dan biru.




Sudah dua tahun terakhir ini ada tradisi baru terbang lintas pesawat-pesawat tempur TNI AU seusai upacara peringatan detik-detik kemerdekaan Indonesia dilaksanakan di Istana Merdeka, yang dipimpin Presiden Susilo Yudhoyono.




Tiang 17, tempat duplikat Sang Saka Merah Putih dikibarkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, menjadi saksi jejak-jejak penerbangan lintas oleh para pengawal kedaulatan Indonesia di udara TNI AU itu.




Mereka terdiri dari F-16 Fighting Falcon Skuadron Udara 3 dari Pangkalan Udara Utama Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur, dan Sukhoi Su-27 dan Su-30Mk II Flanker Skuadron Udara 11 dari Pangkalan Udara Utama Hasanuddin, Sulawesi Selatan.




Beberapa hari sebelum Hari Kemerdekaan, latihan terbang formasi dua jenis pesawat tempur yang berbeda peruntukan dan karakter terbangnya ini dilakukan secara simultan dari Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma.




Masih dalam misi sama, terbang tempur kehormatan juga dilakukan; khusus untuk Sukhoi Su-30MkII Flanker. Empat pejabat penting duduk di kursi tandem belakang, yaitu Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Alisyahbana, Menteri Pendidikan Nasional, M Nuh, dan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Moeldoko.




Begitu mendarat, upacara penyematan wing penerbang tempur kehormatan oleh Kepala Staf TNI AU, Marsekal IB Putu Dunia, dilakukan kepada keempat tokoh nasional itu.




Mission accomplished, Sir...