"Mari Adopsi Penyu" bersama Bio Farma, WCF, dan KKPS
19 Agustus 2013 17:13 WIB
Tukik penyu ada dalam wadah menunggu dilepasliarkan ke habitat aslinya, di Bali, beberapa waktu lalu. Tidak kurang tujuh spesies penyu berbiak di perairan dan pantai-pantai Indonesia, sebagaimana di Pantai Ujunggenteng, Jawa Barat, di desa yang jadi desa binaan konservasi lingkungan dari PT (Persero) Bio Farma. (ANTARA FOTO)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia beruntung menjadi "rumah" berbiak berjenis-jenis penyu yang harus dilestarikan bersama.
Itu juga yang mendorong PT (Persero) Bio Farma meluncurkan program "Mari Adopsi Penyu" bersama band Wali dan Kelompok Konservasi Penyu Sukabumi, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Peluncuran program konservasi lingkungan berorientasi konsep Green Company sebagaimana dilakukan PT (Persero) Bio Farma, dihadiri Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Direktur SDM PT (Persero) Bio Farma, Andjang Kusumah, di pusat budaya nasional, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Band Wali ditetapkan sebagai Duta Adopsi Penyu oleh PT Bio Farma (Persero).
Menurut R Herry, Kepala Divisi CSR PT (Persero) Bio Farma, "Di Jawa Barat sendiri, KKPS-lah yang peduli akan kelestarian penyu hijau ini. Organisasi yang berpusat di Pantai Ujung Genteng Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, merupakan salah satu wilayah desa binaan kami."
KKPS dipilih karena organisasi tersebut memiliki kesamaan visi dengan PT (Persero) Bio Farma --satu-satunya produser vaksin di Asia Tenggara-- teutama dalam hal pelestarian lingkungan.
"Kami melihat kesamaan visi antara KKPS dengan salah satu dari empat pilar CSR kami, terutama pilar lingkungan. PT (Persero) Bio Farma berkewajiban menjaga dan melindungi lingkungan hidup internal maupun eksternal serta bertanggung jawab untuk menjaga hubungan yang harmonis antar perusahaan dengan lingkungan alam," kata Herry.
KKPS mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian akan upaya penyelamatan dan konservasi penyu, khususnya masyarakat di Jawa Barat. Mudah caranya, dengan mengadopsi satu tukik (bayi penyu) dari setiap telur penyu yang menetas.
"Agar program ini lebih menarik, maka KKPS bekerjasama dengan PT (Persero) Bio Farma dan Wali Care Foundation menunjuk Wali Band menjadi Duta Adopsi Penyu. Nanti Wali Band bersinergi dengan KKPS memberikan informasi mengenai kepentingan konservasi dan adopsi penyu dan ikut serta untuk membantu dalam pelestarian, dan adopsi penyu hijau," kata Herry.
"Kami berharap dengan dipilihnya Wali Band sebagai Duta Adopsi Penyu, akan memberikan contoh baik untuk masyarakat tentang kepedulian pelestarian lingkungan hidup. Apalagi Wali Band mempunyai penggemar yang cukup banyak yang berasal dari semua lapisan masyarakat," ungkap Mushonip.
Faank, vokalis Wali Band menyatakan, "Kami berharap kehadiran kami sebagai Duta Adopsi Penyu mampu mendorong masyarakat ikut mengadopsi dan melindungi habitat penyu hijau sekaligus bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan hidup."
Sedangkan Apoy (gitaris) sekaligus sebagai ketua Wali Care Foundation, menyatakan, "Program yang dicanangkan PT (Persero) Bio Farma selaras dengan salah satu program yang dimiliki WCF. Kami memiliki program bernama Langit Bumi yang fokus kegiatannya di bidang lingkungan hidup."
Pada acara yang sama, PT (Persero) Bio Farma memberikan bantuan dana PKBL untuk Program Konservasi dan akses pengobatan untuk daerah tertinggal di Jawa Barat kepada Adjie, perwakilan dari WCF.
Itu juga yang mendorong PT (Persero) Bio Farma meluncurkan program "Mari Adopsi Penyu" bersama band Wali dan Kelompok Konservasi Penyu Sukabumi, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Peluncuran program konservasi lingkungan berorientasi konsep Green Company sebagaimana dilakukan PT (Persero) Bio Farma, dihadiri Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Direktur SDM PT (Persero) Bio Farma, Andjang Kusumah, di pusat budaya nasional, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Band Wali ditetapkan sebagai Duta Adopsi Penyu oleh PT Bio Farma (Persero).
Menurut R Herry, Kepala Divisi CSR PT (Persero) Bio Farma, "Di Jawa Barat sendiri, KKPS-lah yang peduli akan kelestarian penyu hijau ini. Organisasi yang berpusat di Pantai Ujung Genteng Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, merupakan salah satu wilayah desa binaan kami."
KKPS dipilih karena organisasi tersebut memiliki kesamaan visi dengan PT (Persero) Bio Farma --satu-satunya produser vaksin di Asia Tenggara-- teutama dalam hal pelestarian lingkungan.
"Kami melihat kesamaan visi antara KKPS dengan salah satu dari empat pilar CSR kami, terutama pilar lingkungan. PT (Persero) Bio Farma berkewajiban menjaga dan melindungi lingkungan hidup internal maupun eksternal serta bertanggung jawab untuk menjaga hubungan yang harmonis antar perusahaan dengan lingkungan alam," kata Herry.
KKPS mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian akan upaya penyelamatan dan konservasi penyu, khususnya masyarakat di Jawa Barat. Mudah caranya, dengan mengadopsi satu tukik (bayi penyu) dari setiap telur penyu yang menetas.
"Agar program ini lebih menarik, maka KKPS bekerjasama dengan PT (Persero) Bio Farma dan Wali Care Foundation menunjuk Wali Band menjadi Duta Adopsi Penyu. Nanti Wali Band bersinergi dengan KKPS memberikan informasi mengenai kepentingan konservasi dan adopsi penyu dan ikut serta untuk membantu dalam pelestarian, dan adopsi penyu hijau," kata Herry.
"Kami berharap dengan dipilihnya Wali Band sebagai Duta Adopsi Penyu, akan memberikan contoh baik untuk masyarakat tentang kepedulian pelestarian lingkungan hidup. Apalagi Wali Band mempunyai penggemar yang cukup banyak yang berasal dari semua lapisan masyarakat," ungkap Mushonip.
Faank, vokalis Wali Band menyatakan, "Kami berharap kehadiran kami sebagai Duta Adopsi Penyu mampu mendorong masyarakat ikut mengadopsi dan melindungi habitat penyu hijau sekaligus bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan hidup."
Sedangkan Apoy (gitaris) sekaligus sebagai ketua Wali Care Foundation, menyatakan, "Program yang dicanangkan PT (Persero) Bio Farma selaras dengan salah satu program yang dimiliki WCF. Kami memiliki program bernama Langit Bumi yang fokus kegiatannya di bidang lingkungan hidup."
Pada acara yang sama, PT (Persero) Bio Farma memberikan bantuan dana PKBL untuk Program Konservasi dan akses pengobatan untuk daerah tertinggal di Jawa Barat kepada Adjie, perwakilan dari WCF.
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: