Edukasi keuangan OJK Surakarta sasar belasan ribu orang selama 2023
12 Januari 2024 14:54 WIB
Ilustrasi - Salah satu edukasi keuangan yang diselenggarakan oleh OJK Surakarta di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Edukasi keuangan yang dilaksanakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Surakarta sudah menyasar kepada belasan ribu orang selama tahun 2023.
Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto di Solo, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan pada Januari-November 2023 OJK Surakarta sudah melaksanakan sebanyak 72 kegiatan edukasi dan literasi dengan total 17.552 peserta.
Ia mengatakan para peserta ini berasal dari pelajar, mahasiswa, pelaku usaha mikro kecil.dan menengah (UMKM), kelompok wanita dan masyarakat umum di wilayah Solo Raya.
"Pada periode bulan November 2023, salah satunya dilakukan kolaborasi penyelenggaraan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu Tahun 2023 dengan Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal (BPSPM) OJK melalui sosialisasi alternatif pendanaan UMKM melalui 'securities crowdfunding'," katanya.
Baca juga: OJK Surakarta: Target inklusi keuangan 2024 jadi PR bersama
Baca juga: OJK Surakarta giatkan edukasi pada bulan inklusi keuangan
Selain itu, juga diselenggarakan sosialisasi kepada komunitas lokal perempuan terkait pengenalan investasi cerdas di pasar modal dan sosialisasi pasar modal sebagai alternatif sumber pendanaan perusahaan atau melalui penawaran umum perdana atau IPO
"Kami juga ada kuliah umum kepada civitas akademika di perguruan tinggi.
Melalui kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya di Kota Surakarta terhadap sektor pasar modal di Indonesia," katanya.
Sementara itu, dari sisi perlindungan konsumen, dikatakannya, Kantor OJK Surakarta sudah menerima sebanyak 318 layanan pengaduan konsumen yang dilakukan secara daring melalui aplikasi portal perlindungan konsumen (APPK) dan melalui surat resmi ke OJK Solo.
"Dari jumlah layanan tersebut, 218 pengaduan atau 69 persen merupakan layanan dari sektor perbankan dengan layanan pengaduan kredit sebanyak 132 pengaduan atau 42 persen dengan status selesai dan telah ditindaklanjuti oleh PUJK terkait," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menerima sebanyak 474 layanan pengaduan 'walk in' yang sebagian besar merupakan pengaduan perbankan sebanyak 136 pengaduan, pinjaman daring 121 pengaduan dan tindak penipuan 93 pengaduan.
"Untuk layanan permintaan sistem layanan informasi keuangan (SLIK) sampai dengan periode November 2023 sebanyak 6.015 layanan," katanya.
Baca juga: UIN RMS Surakarta gandeng OJK literasi mahasiswa terkait keuangan
Baca juga: OJK Surakarta tingkatkan literasi keuangan kalangan mahasiswa
Kepala OJK Surakarta Eko Yunianto di Solo, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan pada Januari-November 2023 OJK Surakarta sudah melaksanakan sebanyak 72 kegiatan edukasi dan literasi dengan total 17.552 peserta.
Ia mengatakan para peserta ini berasal dari pelajar, mahasiswa, pelaku usaha mikro kecil.dan menengah (UMKM), kelompok wanita dan masyarakat umum di wilayah Solo Raya.
"Pada periode bulan November 2023, salah satunya dilakukan kolaborasi penyelenggaraan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu Tahun 2023 dengan Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal (BPSPM) OJK melalui sosialisasi alternatif pendanaan UMKM melalui 'securities crowdfunding'," katanya.
Baca juga: OJK Surakarta: Target inklusi keuangan 2024 jadi PR bersama
Baca juga: OJK Surakarta giatkan edukasi pada bulan inklusi keuangan
Selain itu, juga diselenggarakan sosialisasi kepada komunitas lokal perempuan terkait pengenalan investasi cerdas di pasar modal dan sosialisasi pasar modal sebagai alternatif sumber pendanaan perusahaan atau melalui penawaran umum perdana atau IPO
"Kami juga ada kuliah umum kepada civitas akademika di perguruan tinggi.
Melalui kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya di Kota Surakarta terhadap sektor pasar modal di Indonesia," katanya.
Sementara itu, dari sisi perlindungan konsumen, dikatakannya, Kantor OJK Surakarta sudah menerima sebanyak 318 layanan pengaduan konsumen yang dilakukan secara daring melalui aplikasi portal perlindungan konsumen (APPK) dan melalui surat resmi ke OJK Solo.
"Dari jumlah layanan tersebut, 218 pengaduan atau 69 persen merupakan layanan dari sektor perbankan dengan layanan pengaduan kredit sebanyak 132 pengaduan atau 42 persen dengan status selesai dan telah ditindaklanjuti oleh PUJK terkait," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menerima sebanyak 474 layanan pengaduan 'walk in' yang sebagian besar merupakan pengaduan perbankan sebanyak 136 pengaduan, pinjaman daring 121 pengaduan dan tindak penipuan 93 pengaduan.
"Untuk layanan permintaan sistem layanan informasi keuangan (SLIK) sampai dengan periode November 2023 sebanyak 6.015 layanan," katanya.
Baca juga: UIN RMS Surakarta gandeng OJK literasi mahasiswa terkait keuangan
Baca juga: OJK Surakarta tingkatkan literasi keuangan kalangan mahasiswa
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: