"Berdasarkan data sementara 126 jiwa itu berada di Nagari Bukit Batabuah Kecamatan Canduang dan Nagari Sungai Pua Kecamatan Sungai Pua," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Bambang Warsito di Lubuk Basung, Jumat.
Ia menyebutkan untuk Nagari Bukik Batabuah terdapat 31 Kepala Keluarga (KK) dengan 100 jiwa yang tinggal di 27 unit rumah.
"Di Nagari Bukik Batabuah itu Lokasinya di Kalimpariak terdapat 12 unit rumah, 13 KK dengan 47 jiwa. Kemudian Tabek Gadang dengan lima unit rumah yang dihuni enam KK berisi 24 jiwa," kata Bambang.
Baca juga: Pemkab Tanah Datar terima bantuan logistik BNPB terkait erupsi Marapi
Baca juga: PVMBG ingatkan masyarakat terhadap ancaman erupsi Marapi
Lalu di Dusun Bareco dengan lima unit rumah dihuni 6 KK 17 jiwa dan Ateh Rubai lima unit rumah dihuni 6 KK, 12 jiwa.Baca juga: Pemkab Tanah Datar terima bantuan logistik BNPB terkait erupsi Marapi
Baca juga: PVMBG ingatkan masyarakat terhadap ancaman erupsi Marapi
"Selain di Bukik Batabuah, di Jorong Limo Kampuang Sungai Pua terdapat 9 rumah yang dihuni 9 KK, 26 jiwa," kata dia.
Menurutnya, masyarakat yang tinggal di radius 4,5 kilometer ini diminta untuk dievakuasi ke rumah sanak saudara.
"Tapi untuk evakuasi itu tidak mudah, karena masyarakat harus meninggalkan ternak dan ladang," kata Bambang Warsito.
Sesuai diskusi dengan pemerintah nagari dan pihak terkait lainnya, masyarakat siang boleh beraktivitas dan malam harus mengungsi ke rumah saudara. "Ini disosialisasikan kepada masyarakat yang berada di zona berbahaya," sebutnya.*
Baca juga: Puluhan warga Agam tinggal di radius 4,5 kilometer dari Gunung Marapi Baca juga: Epidemiolog: Gas beracun Gunung Marapi bisa picu toksisitas pada tubuh