Anies menjelaskan bahwa visi membangun perekonomian ke depan harus beriringan dengan pemerataan pembangunan dan berkelanjutan (sustainability).
"Kami menginginkan ada kesetaraan kesempatan untuk bisa tumbuh, pertumbuhan yang diiringi pemerataan dan keberlanjutan. Kenapa harus merata? Karena kami ingin membangun Indonesia. Kenapa harus berkelanjutan? Karena kami ingin Indonesia bisa terus digunakan oleh anak cucu," kata dia.
Untuk mencapai program itu, Anies mempunyai dua langkah untuk mewujudkan hal tersebut.
Langkah pertama adalah menghadirkan iklim usaha yang kondusif melalui tiga hal, yaitu memberikan kepastian hukum, rencana jangka panjang, dan penyederhanaan perizinan.
Langkah berikutnya, kata Anies, adalah menurunkan biaya hidup dan menciptakan lapangan kerja.
"Saya bertemu dengan banyak orang di berbagai daerah. Mereka menyebut biaya hidup dan biaya produksi yang mahal," kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Terkait dengan biaya hidup dan produksi yang mahal, dia berencana mengembangkan 40 kota supaya pusat-pusat perekonomian bertambah dan merata.
Melalui Satu Perekonomian, Anies berharap ekonomi tumbuh merata, lapangan kerja terbuka, logistik murah, kepastian hukum dan birokrasi tidak berbelit, serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik.
Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Anies berkomitmen merawat dan mengembangkan budaya Indonesia
Baca juga: Timnas AMIN akan gelar "Desak Anies" per tema