Menkominfo nilai INA Digital bawa Indonesia ke era digital lebih maju
11 Januari 2024 22:50 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam wawancara cegat di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (11/1/2024) (ANTARA/Fathur Rochman)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan platform Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) INA Digital akan membawa Indonesia ke era digital lebih maju, di mana segala aspek pelayanan publik akan bertransformasi menjadi lebih berkualitas.
"Jadi semuanya serba digital, pelayanan publik juga harus lebih terus bertransformasi digital, lebih cepat, lebih berkualitas, segala hal bisa kita selesaikan dengan kemajuan teknologi digital," ujar Budi Arie di Jakarta, Kamis.
Budi Arie mengatakan Presiden Joko Widodo telah menentukan bahwa platform SPBE akan diberi nama INA Digital. Terkait dengan hal itu, dia menjelaskan bahwa pengembangan platform tersebut sedang dalam tahap "proof" dan masih terus dikerjakan.
Baca juga: Kepala BRIN sebut SPBE bisa dukung kehadiran "big data"
Nantinya, platform INA Digital akan terintegrasi dengan semua kementerian sehingga menjadi satu portal nasional.
"Jadi ketika kamu di ponsel pintar itu mau cari soal kesehatan, soal pendidikan, soal sosial, semua bisa terlayani," kata Budi Arie.
Mengenai target peluncuran INA Digital, Budi Arie menyebut bahwa platform tersebut masih dalam tahap persiapan, namun dia memastikan akan dapat beroperasi tahun ini.
Presiden Joko Widodo, kata dia, menargetkan agar INA Digital, terutama yang terkait dengan identitas kependudukan digital, sudah harus dapat diterapkan pada bulan Juli.
"Pak Presiden meminta supaya kita bulan Juli sudah bisa beroperasi terutama identitas kependudukan digital," ucap Budi Arie.
Lebih lanjut Budi Arie mengatakan menurut laporan dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, bahwa sebanyak 10 juta data kependudukan sudah beralih ke versi digital. Dia berharap proses migrasi ini dapat diselesaikan lebih cepat.
"Jadi tunggu saja, kan dikasih target sama Presiden, kita tunggu saja. Yang pasti kita bekerja keras karena ini keniscayaan. Transformasi digital ini keniscayaan karena kalau tidak kita ditinggal. Pemerintah kan pelayanan publiknya harus meningkat, nah pelayanan publik harus meningkat kan tidak ada lagi selain transformasi digital," ujar Menkominfo.
Baca juga: Pemerintah tengah berupaya mengintegrasikan digitalisasi birokrasi
Baca juga: Jokowi terbitkan Perpres tentang Percepatan Transformasi Digital
Baca juga: Pemerintah tingkatkan implementasi SPBE guna modernisasi sistem
"Jadi semuanya serba digital, pelayanan publik juga harus lebih terus bertransformasi digital, lebih cepat, lebih berkualitas, segala hal bisa kita selesaikan dengan kemajuan teknologi digital," ujar Budi Arie di Jakarta, Kamis.
Budi Arie mengatakan Presiden Joko Widodo telah menentukan bahwa platform SPBE akan diberi nama INA Digital. Terkait dengan hal itu, dia menjelaskan bahwa pengembangan platform tersebut sedang dalam tahap "proof" dan masih terus dikerjakan.
Baca juga: Kepala BRIN sebut SPBE bisa dukung kehadiran "big data"
Nantinya, platform INA Digital akan terintegrasi dengan semua kementerian sehingga menjadi satu portal nasional.
"Jadi ketika kamu di ponsel pintar itu mau cari soal kesehatan, soal pendidikan, soal sosial, semua bisa terlayani," kata Budi Arie.
Mengenai target peluncuran INA Digital, Budi Arie menyebut bahwa platform tersebut masih dalam tahap persiapan, namun dia memastikan akan dapat beroperasi tahun ini.
Presiden Joko Widodo, kata dia, menargetkan agar INA Digital, terutama yang terkait dengan identitas kependudukan digital, sudah harus dapat diterapkan pada bulan Juli.
"Pak Presiden meminta supaya kita bulan Juli sudah bisa beroperasi terutama identitas kependudukan digital," ucap Budi Arie.
Lebih lanjut Budi Arie mengatakan menurut laporan dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, bahwa sebanyak 10 juta data kependudukan sudah beralih ke versi digital. Dia berharap proses migrasi ini dapat diselesaikan lebih cepat.
"Jadi tunggu saja, kan dikasih target sama Presiden, kita tunggu saja. Yang pasti kita bekerja keras karena ini keniscayaan. Transformasi digital ini keniscayaan karena kalau tidak kita ditinggal. Pemerintah kan pelayanan publiknya harus meningkat, nah pelayanan publik harus meningkat kan tidak ada lagi selain transformasi digital," ujar Menkominfo.
Baca juga: Pemerintah tengah berupaya mengintegrasikan digitalisasi birokrasi
Baca juga: Jokowi terbitkan Perpres tentang Percepatan Transformasi Digital
Baca juga: Pemerintah tingkatkan implementasi SPBE guna modernisasi sistem
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
Tags: