Unpad sediakan kuota 8.456 mahasiswa baru pada 2024
11 Januari 2024 19:06 WIB
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Arief S Kartasasmita (tengah) saat memberikan paparan kepada awak media di Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/1/2024). ANTARA/Rubby Jovan
Bandung (ANTARA) - Universitas Padjajaran (Unpad) pada tahun ini menyediakan kuota penerimaan calon mahasiswa baru sebanyak 8.456 orang yang tersebar di 16 fakultas dan 72 program studi untuk strata S1 dan diploma (D4).
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Arief S Kartasasmita di Bandung, Kamis, mengatakan bahwa di tahun 2024 terjadi peningkatan jumlah kuota penerimaan mahasiswa dalam seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) yaitu sebanyak 12,52 persen.
“Memang kami tambah, karena kami akan memberikan perhatian khusus pada kalangan calon mahasiswa yang selama ini kurang mendapat perhatian di Unpad. Sebagai contoh difabel atau dari golongan masyarakat yang belum memiliki anggota keluarga yang pernah kuliah,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa Unpad pada tahun ini membuka penerimaan mahasiswa baru dari tiga jalur seleksi. Ketiganya adalah seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) minimal 20 persen, seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT) minimal 30 persen, dan seleksi masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) maksimal 50 persen.
Baca juga: Tata cara registrasi akun siswa pada portal SNPMB 2024
Lebih lanjut, dia mengatakan ada sejumlah perbedaan kebijakan pada seleksi masuk Unpad dibandingkan tahun sebelumnya. Pada jalur mandiri Unpad di tahun 2024 tidak lagi menggunakan sistem ujian, melainkan hanya menggunakan nilai SNBT.
“Jadi kalau dulu mau daftar seleksi masuk Unpad harus ujian lagi, sekarang murni menggunakan nilai SNBT, sehingga tidak perlu ujian dua kali. Ini yang berbeda dengan tahun lalu. Jadi mohon kalau mau ikut mandiri Unpad jangan sampai tidak ikut SNBT, karena kalau tidak nanti tidak bisa ikut mandiri Unpad,” katanya.
Ia menambahkan apabila calon mahasiswa yang diterima di jalur SNBP dan tidak mengambil kesempatan tersebut, maka yang bersangkutan tidak bisa mengikuti jalur SNBT dan mandiri.
Hal ini diberlakukan untuk menghindari mahasiswa yang menyia-nyiakan kuota yang telah terpakai.
“Pokoknya satu sistem diterima, tetapi tidak diambil, maka sistem berikutnya tidak bisa ikut. Kalau sekarang tidak diambil maka dia semacam diblacklist,” kata dia.
Selain itu, Arief mengatakan Unpad juga membuka kesempatan bagi 996 orang calon mahasiswa baru program sarjana terapan atau vokasi.
Menurut dia, saat ini ada hal kebijakan baru yang diterapkan pada program sarjana terapan yaitu pilihan proses seleksi masuk yang tidak hanya melalui jalur mandiri saja, tetapi juga tergabung ke dalam seleksi nasional seperti SNBP dan SNBT.
“Jadi untuk teman-teman yang mau masuk vokasi maka jangan khawatir, karena dulu harus membayar iuran pengembangan universitas untuk mandiri, sekarang kalau masuk ke program nasional tidak perlu membayar itu,” katanya.
Baca juga: Sekolah diimbau cek dengan benar akun SNPMB hindari kesalahan data
Baca juga: Ketua SNPMB: Masih ada 14 persen kursi kosong jalur SNBT
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof Arief S Kartasasmita di Bandung, Kamis, mengatakan bahwa di tahun 2024 terjadi peningkatan jumlah kuota penerimaan mahasiswa dalam seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) yaitu sebanyak 12,52 persen.
“Memang kami tambah, karena kami akan memberikan perhatian khusus pada kalangan calon mahasiswa yang selama ini kurang mendapat perhatian di Unpad. Sebagai contoh difabel atau dari golongan masyarakat yang belum memiliki anggota keluarga yang pernah kuliah,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa Unpad pada tahun ini membuka penerimaan mahasiswa baru dari tiga jalur seleksi. Ketiganya adalah seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) minimal 20 persen, seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT) minimal 30 persen, dan seleksi masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) maksimal 50 persen.
Baca juga: Tata cara registrasi akun siswa pada portal SNPMB 2024
Lebih lanjut, dia mengatakan ada sejumlah perbedaan kebijakan pada seleksi masuk Unpad dibandingkan tahun sebelumnya. Pada jalur mandiri Unpad di tahun 2024 tidak lagi menggunakan sistem ujian, melainkan hanya menggunakan nilai SNBT.
“Jadi kalau dulu mau daftar seleksi masuk Unpad harus ujian lagi, sekarang murni menggunakan nilai SNBT, sehingga tidak perlu ujian dua kali. Ini yang berbeda dengan tahun lalu. Jadi mohon kalau mau ikut mandiri Unpad jangan sampai tidak ikut SNBT, karena kalau tidak nanti tidak bisa ikut mandiri Unpad,” katanya.
Ia menambahkan apabila calon mahasiswa yang diterima di jalur SNBP dan tidak mengambil kesempatan tersebut, maka yang bersangkutan tidak bisa mengikuti jalur SNBT dan mandiri.
Hal ini diberlakukan untuk menghindari mahasiswa yang menyia-nyiakan kuota yang telah terpakai.
“Pokoknya satu sistem diterima, tetapi tidak diambil, maka sistem berikutnya tidak bisa ikut. Kalau sekarang tidak diambil maka dia semacam diblacklist,” kata dia.
Selain itu, Arief mengatakan Unpad juga membuka kesempatan bagi 996 orang calon mahasiswa baru program sarjana terapan atau vokasi.
Menurut dia, saat ini ada hal kebijakan baru yang diterapkan pada program sarjana terapan yaitu pilihan proses seleksi masuk yang tidak hanya melalui jalur mandiri saja, tetapi juga tergabung ke dalam seleksi nasional seperti SNBP dan SNBT.
“Jadi untuk teman-teman yang mau masuk vokasi maka jangan khawatir, karena dulu harus membayar iuran pengembangan universitas untuk mandiri, sekarang kalau masuk ke program nasional tidak perlu membayar itu,” katanya.
Baca juga: Sekolah diimbau cek dengan benar akun SNPMB hindari kesalahan data
Baca juga: Ketua SNPMB: Masih ada 14 persen kursi kosong jalur SNBT
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: