Teheran (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri yang baru Mohammad-Javad Zarif mengatakan negaranya siap bagi pembicaraan nuklir "yang punya tujuan" dalam kerangka waktu tetentu, demikian laporan media setempat pada Ahad.

Zarif mengeluarkan pernyataan tersebut dalam percakapan telepon dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton pada Sabtu (17/8).

Menteri tersebut menekan "tekad politik" dan "keinginan sungguh-sungguh" bagi penyelesaian masalah nuklir Iran dengan hak nuklir Iran diakui, kata laporan itu.

Pada gilirannya Catherine Ashton mengucapkan selamat kepada Zarif karena dipercaya mengisi jabatan barunya, dan menyampaikan harapan bahwa pembicaraan antara Republik Islam tersebut dan enam negara besar dunia yang dikenal sebagai P5+1 akan dilanjutkan "sesegera mungkin".

Harapan tinggi di kalangan masyarakat internasional agar Iran menyelesaikan percekcokan masalah nuklirnya dengan Barat, setelah Hassan Rouhani menang dalam pemilihan presiden Iran pada 14 Juni, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam.

Rouhani mengatakan setelah ia terpilih bahwa Iran akan berusaha lebih "transparan" mengenai masalah nuklir, tapi menambahkan pemerintahnya takkan berunding mengenai hak negeri itu untuk memanfaatkan teknologi nuklir secara damai.

Iran dan negara besar telah memperlihatkan keinginan untuk melanjutkan pembicaraan nuklir setelah babak terakhir perundingan, yang diselenggarakan di Almaty, Kazakhstan, pada April tanpa memberi banyak hasil praktis.
(C003)