Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta bekerja sama dengan Kasoem Hearing Center membentuk Jakarta Ear and Hearing Center sebagai fasilitas kesehatan pendengaran pertama dan terlengkap di Indonesia.
"Bersama kita menyinergikan tujuan kita dalam mengembangkan satu pusat layanan kesehatan gangguan pendengaran yang boleh dibilang first ear and hearing center yang ada di Indonesia," kata Direktur RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Dr Ronald Reagan di Jakarta, Kamis.

Reagan menjelaskan Jakarta Ear and Hearing Center akan menerapkan pelayanan one-stop service, di mana skrining, pengobatan, operasi, hingga proses rehabilitasi dilakukan di satu tempat.

Baca juga: Dokter ingatkan masyarakat deteksi gangguan pendengaran sejak dini
Melalui Jakarta Ear and Hearing Center, ia berharap akan semakin banyak masyarakat dengan masalah pendengaran yang terbantu untuk dapat mengatasi permasalahannya.

Deputy CEO Kasoem Hearing Center Trista Mutia Kasoem mengatakan kerja sama ini menjadi langkah besar dari program yang sebelumnya memang dijalankan Kasoem Hearing Center selama hampir 30 tahun berdiri di Indonesia.

"Kolaborasi ini adalah wujud nyata dari dedikasi kami untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pelayanan pendengaran yang optimal," ujarnya.

Baca juga: Cochlear tingkatkan kesadaran masyarakat akan isu gangguan pendengaran
Trista mengemukakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sekitar lima persen penduduk dunia mengalami gangguan pendengaran. Menurut dia, Indonesia yang memiliki lebih dari 270 juta jiwa penduduk tidak terlepas dari gangguan tersebut, khususnya pada anak-anak.

"Gangguan pendengaran jika tidak ditangani dengan baik sejak dini, nanti saat dewasa akan susah dalam bersosialisasi, psikologi emosionalnya terganggu. Sementara pendengaran anak krusial sebagai pondasi dalam mendengar dan berbicara," ucapnya.

Baca juga: PERHATI KL: 60 persen gangguan pendengaran bisa dicegah
Kerja sama ini didukung oleh Cochlear, alat bantu dengar terkemuka asal Australia, IA-CEPA ECP Katalis (Katalis) sebagai program pengembangan perdagangan dan investasi untuk membuka potensi besar kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Australia, serta Komisi Perdagangan dan Investasi Australia (Austrade).