Pesawat C919 buatan China mengudara di rute reguler baru
10 Januari 2024 21:18 WIB
Sebuah pesawat penumpang besar C919, pesawat jet bagasi pertama yang dikembangkan sendiri oleh Tiongkok, lepas landas dari Bandara Internasional Hongqiao Shanghai di Shanghai, Tiongkok timur, pada 28 Mei 2023. (Xinhua).
Shanghai (ANTARA) - C919, pesawat penumpang berukuran besar yang dikembangkan secara mandiri oleh China, pada Selasa (9/1) mulai beroperasi di rute baru yang menghubungkan megakota Beijing dan Shanghai.
Penerbangan MU5137, yang dioperasikan oleh maskapai China Eastern Airlines, berangkat dari Bandar Udara Internasional Hongqiao Shanghai sekitar pukul 15.40 waktu setempat. Dengan tingkat okupansi lebih dari 85 persen, penerbangan tersebut tiba di Bandar Udara Internasional Daxing Beijing hampir dua jam kemudian.
Rute ini menjadi rute reguler kedua untuk pesawat C919, setelah rute Hongqiao Shanghai-Tianfu Chengdu yang diluncurkan sebelumnya.
"Saya sedang dalam perjalanan bisnis ke Beijing dan tidak secara spesifik memilih penerbangan atau jenis pesawat tertentu. Tak disangka, ternyata saya menjadi penumpang pesawat C919. Ini merupakan kejutan yang menyenangkan," kata seorang warga bermarga Wang, yang menjadi salah satu penumpang dalam penerbangan MU5137 pada Selasa itu.
"Pengoperasian C919 di rute Beijing-Shanghai memiliki signifikansi khusus," kata Tang Bing, direktur sekaligus wakil sekretaris partai di China Eastern Air Holding Company Limited.
"Dengan pengoperasian rutin C919 di rute ini, kemampuan pesawat itu untuk beradaptasi di pasar dan kapabilitas dukungannya secara keseluruhan akan meningkat," kata Tang, seraya menambahkan bahwa pengoperasian ini juga akan memberikan peluang bagi lebih banyak penumpang untuk merasakan pengalaman menggunakan pesawat berukuran besar buatan dalam negeri tersebut.
C919 meluncurkan penerbangan komersial pertamanya pada Mei 2023 dan telah beroperasi secara rutin di rute antara Shanghai dan Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, China barat daya.
Per 31 Desember lalu, armada C919 China Eastern Airlines telah mencatat lebih dari 2.200 jam terbang aman, menyelesaikan 655 perjalanan penerbangan komersial, dan mengangkut hampir 82.000 penumpang.
China Eastern Airlines menandatangani kontrak pembelian pesawat dengan Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd. (COMAC) pada September 2023 lalu untuk menambah 100 unit pesawat C919, yang menandai pesanan tunggal terbesar untuk pesawat ini.
Dikembangkan oleh COMAC, pesawat C919 pertama diluncurkan dari lini produksi di Shanghai pada November 2015. Pesawat ini sukses melakukan penerbangan perdananya pada 2017.
China memiliki pasar penerbangan sipil yang sangat besar dengan potensi menjanjikan. Perkiraan pasar yang dirilis oleh COMAC pada akhir 2022 lalu menyebutkan bahwa pada periode tahun 2022-2041, pasar penerbangan sipil China akan menerima 9.284 pesawat baru, termasuk 6.288 pesawat jet lorong tunggal.
Per 2041, China diperkirakan akan menjadi pasar penerbangan sipil satu negara terbesar di dunia, menurut perkiraan itu.
Penerbangan MU5137, yang dioperasikan oleh maskapai China Eastern Airlines, berangkat dari Bandar Udara Internasional Hongqiao Shanghai sekitar pukul 15.40 waktu setempat. Dengan tingkat okupansi lebih dari 85 persen, penerbangan tersebut tiba di Bandar Udara Internasional Daxing Beijing hampir dua jam kemudian.
Rute ini menjadi rute reguler kedua untuk pesawat C919, setelah rute Hongqiao Shanghai-Tianfu Chengdu yang diluncurkan sebelumnya.
"Saya sedang dalam perjalanan bisnis ke Beijing dan tidak secara spesifik memilih penerbangan atau jenis pesawat tertentu. Tak disangka, ternyata saya menjadi penumpang pesawat C919. Ini merupakan kejutan yang menyenangkan," kata seorang warga bermarga Wang, yang menjadi salah satu penumpang dalam penerbangan MU5137 pada Selasa itu.
"Pengoperasian C919 di rute Beijing-Shanghai memiliki signifikansi khusus," kata Tang Bing, direktur sekaligus wakil sekretaris partai di China Eastern Air Holding Company Limited.
"Dengan pengoperasian rutin C919 di rute ini, kemampuan pesawat itu untuk beradaptasi di pasar dan kapabilitas dukungannya secara keseluruhan akan meningkat," kata Tang, seraya menambahkan bahwa pengoperasian ini juga akan memberikan peluang bagi lebih banyak penumpang untuk merasakan pengalaman menggunakan pesawat berukuran besar buatan dalam negeri tersebut.
C919 meluncurkan penerbangan komersial pertamanya pada Mei 2023 dan telah beroperasi secara rutin di rute antara Shanghai dan Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, China barat daya.
Per 31 Desember lalu, armada C919 China Eastern Airlines telah mencatat lebih dari 2.200 jam terbang aman, menyelesaikan 655 perjalanan penerbangan komersial, dan mengangkut hampir 82.000 penumpang.
China Eastern Airlines menandatangani kontrak pembelian pesawat dengan Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd. (COMAC) pada September 2023 lalu untuk menambah 100 unit pesawat C919, yang menandai pesanan tunggal terbesar untuk pesawat ini.
Dikembangkan oleh COMAC, pesawat C919 pertama diluncurkan dari lini produksi di Shanghai pada November 2015. Pesawat ini sukses melakukan penerbangan perdananya pada 2017.
China memiliki pasar penerbangan sipil yang sangat besar dengan potensi menjanjikan. Perkiraan pasar yang dirilis oleh COMAC pada akhir 2022 lalu menyebutkan bahwa pada periode tahun 2022-2041, pasar penerbangan sipil China akan menerima 9.284 pesawat baru, termasuk 6.288 pesawat jet lorong tunggal.
Per 2041, China diperkirakan akan menjadi pasar penerbangan sipil satu negara terbesar di dunia, menurut perkiraan itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
Tags: