Washington (ANTARA) - Pejabat Israel pada Selasa membantah laporan bahwa negaranya mengadakan pembicaraan dengan negara-negara Afrika mengenai "pemindahan" warga Palestina ke benua tersebut.

"Sebagai tanggapan atas publikasi mengenai isu ini, perlu dicatat bahwa Israel tidak terlibat dalam pemeriksaan kelayakan pemindahan warga Palestina dari Jalur Gaza ke negara-negara di Afrika," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Haiat pada X.

Pernyataan Haiat muncul setelah pejabat-pejabat Israel menyerukan pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza.

Pekan lalu, harian Times Israel memberitakan bahwa Israel sedang melakukan pembicaraan dengan Kongo dan negara-negara lain mengenai rencana "migrasi sukarela".

Juru bicara Pemerintah Kongo Patrick Muyaya juga menyangkal adanya perundingan apapun antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dengan Israel mengenai kemungkinan menerima imigran Palestina dari Gaza di wilayahnya.

Israel telah menggempur daerah kantong Palestina sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 23.210 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 59.167 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat, sementara sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Sekitar 85 persen warga Gaza telah mengungsi, sementara semuanya berada dalam kondisi rawan pangan, menurut PBB. Ratusan ribu orang hidup tanpa tempat berlindung, dan kurang dari setengah truk bantuan yang dapat memasuki wilayah tersebut dibandingkan sebelum konflik dimulai.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Meski dikecam AS, Israel bandel dekati Kongo agar terima warga Gaza
Baca juga: ICJ gelar sidang perdana kasus genosida Israel pada 11 Januari
Baca juga: Menlu RI akan berbicara di ICJ terkait dugaan genosida Israel di Gaza