Kemenhub prioritaskan penyelesaian Bandara Dhoho Kediri tahun 2024
10 Januari 2024 19:11 WIB
Suasana Bandara Internasional Dhoho yang akan segera beroperasi di Kediri, Jawa Timur, Jumat (1/12/2023). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/YU/aa.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprioritaskan penyelesaian pembangunan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) pada tahun 2024.
"Dari sembilan PSN yang ditargetkan selesai pada 2024, yang prioritas salah satunya yaitu Bandara Dhoho Kediri. Saat ini konstruksinya sudah selesai 100 persen dan proses kalibrasi sudah selesai dilakukan," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Adita mengatakan, Bandara Dhoho telah menyelesaikan tahapan kalibrasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub.
Kalibrasi merupakan tahap awal dari assessment (penilaian) suatu bandara, yang akan dilanjutkan dengan sejumlah assessment lainnya terkait keselamatan dan keamanan penerbangan.
Selanjutnya, dilakukan pra operasi Bandara Dhoho dengan mengadakan tes take off dan landing beberapa pesawat.
Adapun Bandara Internasional Dhoho Kediri ditargetkan beroperasi secara komersial pada awal tahun 2024 mendatang.
Adita mengatakan, kehadiran infrastruktur transportasi diharapkan dapat semakin melancarkan pergerakan manusia maupun barang.
Selain itu, diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan seperti kemacetan dan polusi, keterisolasian wilayah, hingga distribusi logistik yang tidak merata.
"Manfaatkanlah infrastruktur transportasi massal yang telah dibangun dengan baik dan turut menjaga fasilitas yang ada, serta terus mendukung upaya pemerintah menghadirkan program transportasi yang maju untuk menghubungkan dan mempersatukan Indonesia," katanya.
Diketahui, Bandara Dhoho Kediri dengan runway sepanjang 3300 meter dan lebar 45 meter dapat didarati segala jenis pesawat, termasuk untuk melayani penerbangan umroh dan haji.
Kemenhub mengapresiasi PT Surya Dhoho Investama (SDHI), anak usaha dari PT Gudang Garam, yang telah berinvestasi untuk membangun Bandara Dhoho Kediri, dengan total investasi mencapai Rp 13 Triliun.
Pembangunan ini adalah proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited (pemrakarsa dan pendanaan dari pihak swasta/non APBN) pertama di Indonesia.
Pada tahap awal, Bandara Dhoho memiliki kapasitas terminal 1,5 juta/tahun. Pembangunan tahap 2, kapasitas akan meningkat mencapai 4,5 juta penumpang/tahun, dan kapasitas ultimate mencapai 10 juta penumpang/tahun.
Baca juga: Bandara Internasional Dhoho Kediri, Karya Gemilang WEGE, Siap Beroperasi
Baca juga: Angkasa Pura I gelar simulasi operasional Bandara Dhoho Kediri
Baca juga: Menhub: Bandara Dhoho Kediri memasuki tahap kalibrasi
"Dari sembilan PSN yang ditargetkan selesai pada 2024, yang prioritas salah satunya yaitu Bandara Dhoho Kediri. Saat ini konstruksinya sudah selesai 100 persen dan proses kalibrasi sudah selesai dilakukan," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Adita mengatakan, Bandara Dhoho telah menyelesaikan tahapan kalibrasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub.
Kalibrasi merupakan tahap awal dari assessment (penilaian) suatu bandara, yang akan dilanjutkan dengan sejumlah assessment lainnya terkait keselamatan dan keamanan penerbangan.
Selanjutnya, dilakukan pra operasi Bandara Dhoho dengan mengadakan tes take off dan landing beberapa pesawat.
Adapun Bandara Internasional Dhoho Kediri ditargetkan beroperasi secara komersial pada awal tahun 2024 mendatang.
Adita mengatakan, kehadiran infrastruktur transportasi diharapkan dapat semakin melancarkan pergerakan manusia maupun barang.
Selain itu, diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan seperti kemacetan dan polusi, keterisolasian wilayah, hingga distribusi logistik yang tidak merata.
"Manfaatkanlah infrastruktur transportasi massal yang telah dibangun dengan baik dan turut menjaga fasilitas yang ada, serta terus mendukung upaya pemerintah menghadirkan program transportasi yang maju untuk menghubungkan dan mempersatukan Indonesia," katanya.
Diketahui, Bandara Dhoho Kediri dengan runway sepanjang 3300 meter dan lebar 45 meter dapat didarati segala jenis pesawat, termasuk untuk melayani penerbangan umroh dan haji.
Kemenhub mengapresiasi PT Surya Dhoho Investama (SDHI), anak usaha dari PT Gudang Garam, yang telah berinvestasi untuk membangun Bandara Dhoho Kediri, dengan total investasi mencapai Rp 13 Triliun.
Pembangunan ini adalah proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited (pemrakarsa dan pendanaan dari pihak swasta/non APBN) pertama di Indonesia.
Pada tahap awal, Bandara Dhoho memiliki kapasitas terminal 1,5 juta/tahun. Pembangunan tahap 2, kapasitas akan meningkat mencapai 4,5 juta penumpang/tahun, dan kapasitas ultimate mencapai 10 juta penumpang/tahun.
Baca juga: Bandara Internasional Dhoho Kediri, Karya Gemilang WEGE, Siap Beroperasi
Baca juga: Angkasa Pura I gelar simulasi operasional Bandara Dhoho Kediri
Baca juga: Menhub: Bandara Dhoho Kediri memasuki tahap kalibrasi
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: