Ramallah (ANTARA News) - Pemimpin olahraga Palestina Jibril Rajoub mengancam untuk mendesak agar Israel dihukum oleh badan sepak bola dunia setelah menolak sejumlah ofisial memasuki Tepi Barat bagi turnamen pemuda dengan alasan-alasan keamanan.

"Pada kongres FIFA berikutnya, Asosiasi Sepak Bola Palestina berencana untuk meminta Israel dihukum sebagai respon terhadap pelanggaran-pelanggaran kepada olahraga Palestina," kata Rajoub pada Kamis sebelum membuka turnamen pemuda internasional.

Ofisial keamanan Israel yang menolak diungkap identitasnya kepada Reuters mengonfirmasi pada Jumat, bahwa sejumlah ofisial dilarang memasuki Tepi Barat "karena alasan-alasan keamanan" namun ia tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut.

"Tidak ada pemain-pemain yang dihalangi, namun sejumlah ofisial yang menyertai tim ditolak masuk karena alasan-alasan keamanan," kata ofisial itu.

Irak, Yordania, Uni Emirat Arab, dan tuan rumah Palestina rencananya akan mulai bermain pada Kamis namun Rajoub mengatakan dirinya terpaksa menunda turnamen ini selama 48 jam sambil menunggu arahan dari Konfederasi Piala Asia (AFC) tentang prosedur selanjutnya.

bagaimana ajang ini dapat diteruskan.

Rajoub mengatakan terdapat lusinan ofisial yang menyertai ketiga tim, serta beberapa delegasi AFC yang ditolak visanya.

Presiden Palestina yang didukung kubu Barat Mahmoud Abbas menguasai beberapa area di Tepi Barat, namun Israel secara keseluruhan menguasai militer di daerah itu dan menerapkan peraturan kunjungan yang ketat.

Pada bulan lalu, presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan saat mengunjungi daerah bahwa ia akan membentuk "satuan kerja" untuk menyelesaikan masalah-masalah Palestina seputar larangan-larangan kunjungan ini. Diharapkan satuan kerja ini akan dibentuk bulan depan di Swiss.

Federasi Sepak Bola Israel mengatakan "akan membantu jika dapat memastikan para pemain yang berada di daftar yang diajukan Palestina akan diizinkan masuk, namun mereka tidak akan mengintervensi atau menentang pertimbangan-pertimbangan badan keamanan Israel."

Mereka juga menambahkan bahwa perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menginformasikan hal itu kepada Blatter, ketika keduanya bertemu di Yerusalem bulan lalu.

Pekan ini, Israel dan Palestina meneruskan pembicaraan perdamaian yang didukung AS setelah terganggu selama tiga tahun, meski tidak satu pun dari kedua negara yang mengekspresikan optimisme besar akan terjadi terobosan besar dalam pembicaraan-pembicaraan ini.

Rajoub mengangkat isu atlet-atlet Palestina pada Kongres FIFA terakhir di Mauritius pada Juni, di mana ia mengancam bahwa jika masalah ini tidak diselesaikan secara memuaskan, ia akan meminta para delegasi di Kongres FIFA selanjutnya untuk mengucilkan Israel.

Kongres FIFA ke-64 akan berlangsung di Sao Paulo, Brazil, pada 10-11 Juni 2014.

Palestina telah lama geram dengan tindakan pasukan keamanan Israel yang membatasi pergerakan para atlet antara Jalur Gaza dan Tepi Barat, teritori-teritori yang mereka inginkan untuk menjadi negara merdeka di masa yang akan datang.

(H-RF/A016)