Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina International Shipping (PIS) menambah dua very large gas carrier (VLGC), yakni kapal tanker gas raksasa yang akan dioptimalkan untuk mengangkut komoditas elpiji baik di dalam maupun luar negeri.

Adapun, dua VLGC tersebut, yakni VLGC Pertamina Gas Tulip dan VLGC Pertamina Gas Bergenia. Keduanya merupakan kapal tanker gas raksasa terbesar di dunia yang menggunakan teknologi terkini dan ramah lingkungan.

"Kehadiran dua kapal VLGC ini tentunya bisa meningkatkan kemampuan Pertamina Group dalam mengamankan pasokan energi untuk mendukung ketahanan energi nasional, sekaligus dengan teknologi terkininya menjadi bukti bahwa Pertamina Group berkomitmen terhadap bisnis berkelanjutan," ucap Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

VLGC terbaru tersebut, kata Nicke, juga telah memenuhi syarat untuk berlayar di kancah internasional sehingga bisa memperluas ekspansi di pasar global untuk mengharumkan nama Indonesia.

CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan PIS selaku Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) dari Pertamina memiliki peran penting dalam menjamin distribusi energi nasional di Indonesia yang merupakan negara kepulauan, di mana hampir dua pertiga wilayahnya merupakan lautan.

PIS, lanjut Yoki, memang berencana untuk terus menambah armada tanker untuk pengangkutan elpiji maupun komoditas gas lainnya.

"Kami berencana menambah enam VLGC di tahun 2024 ini, dimulai dengan dua VLGC di awal tahun, yang nantinya juga bisa memperkuat posisi PIS di bisnis angkutan LPG dunia. Pembelian VLGC yang merupakan kapal ramah lingkungan ini, juga sejalan dengan misi kami menjadi perusahaan maritim logistik yang mendukung bisnis energi hijau," ujar Yoki.

Dengan penambahan kapal tersebut, armada kapal milik PIS kini bertambah jadi 97 unit dengan 61 kapal tanker beroperasi di rute internasional.

"Kami optimistis jumlah ini bisa terus bertambah ke depannya, sesuai dengan target perusahaan," ujar Yoki.

PIS menjelaskan bahwa tanker kembar berukuran masing-masing sepanjang dua kali lapangan bola itu, dibangun di galangan Hyundai Samho, Korea Selatan dan resmi diluncurkan pada Selasa, (9/1). Kepemilikan dua tanker tersebut merupakan buah dari hasil kerja sama PIS dengan perusahaan trading energi global, BGN, yang dimulai sejak penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Desember 2022 lalu .

Peluncuran dua kapal baru itu diresmikan langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Group CEO BGN Ruya Bayegan, President and CEO Hyundai Samho Heavy Industries Shin Hyeon Dae, CEO PIS Yoki Firnandi, dan disaksikan oleh Komisaris Pertamina Iggi Haruman Achsien dan Komisaris PIS Lina Santi.

PIS mengklaim keunggulan VLGC sebagai kapal ramah lingkungan, di antaranya memiliki tangki dual fuel yang memungkinkan kapal untuk mengoptimalkan bahan bakar bersulfur rendah dan juga gas. Kapal tersebut juga tidak hanya bisa mengangkut gas atau elpiji, tetapi juga bisa mengangkut komoditas petrokimia seperti amonia.

Selain itu, teknologi terkini yang dimiliki kapal VLGC Pertamina Gas Tulip dan Pertamina Gas Bergenia juga disebut bisa meningkatkan kecepatan kapal dengan penggunaan bahan bakar bahkan lebih efisien hingga 16 persen.

Tidak hanya itu, PIS juga menyebut kapal tersebut juga telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan augmented reality (AR) dalam operasionalnya.

Adapun, nama Tulip dan Bergenia dipilih karena bunga-bunga tersebut memiliki arti istimewa baik bagi PIS maupun mitra kerja sama kepemilikan kapal, BGN. Bunga Tulip melambangkan kemegahan, sementara Bunga Bergenia melambangkan kekuatan.

Baca juga: Pertamina Shipping ungkap strategi kurangi emisi di bidang pelayaran
Baca juga: PIS dan Karpowership kerja sama majukan infrastruktur energi bersih