Retno bertemu Menlu Filipina bahas peningkatan kerja sama ekonomi
10 Januari 2024 15:03 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kiri) menyampaikan keterangan pers usai pertemuan dengan Menlu Filipina Enrique A Manalo (kanan) di Manila pada Selasa (9/1/2024). (ANTARA/HO akun resmi X @Menlu_RI)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bertemu Menlu Filipina Enrique A Manalo di Manila pada Selasa (9/1) untuk membahas penguatan hubungan bilateral, terutama kerja sama ekonomi.
“Di bidang bilateral, saya memfokuskan diskusi lebih banyak pada kerja sama ekonomi. Kami menyambut baik pertumbuhan perdagangan bilateral kedua negara selama lima tahun terakhir, meskipun di tengah krisis global yang terjadi,” kata Retno dalam transkrip pernyataan persnya usai pertemuan dengan Manalo.
Untuk lebih memperkuat perdagangan bilateral, kedua menlu berkomitmen untuk menjajaki peluang perdagangan baru.
Di bidang investasi, Menlu Retno dan Menlu Manalo menyambut baik antusiasme investor kedua negara untuk memperkuat kerja sama investasi.
Retno menyebut bahwa delegasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia juga sedang mengunjungi Manila, bersamaan dengan kunjungan resmi Presiden Joko Widodo ke Filipina.
“Indonesia juga mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada BUMN di Indonesia untuk berpartisipasi dalam sejumlah proyek berbeda di Filipina,” tutur Retno.
Baca juga: RI dan Filipina jajaki kemitraan sektor mineral dan nanopreneurship
Filipina merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia. Filipina adalah negara penyumbang surplus neraca perdagangan RI dengan nilai sekitar 11,4 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp170,38 triliun).
Adapun total nilai perdagangan bilateral Indonesia-Filipina mencapai 14,39 miliar dolar AS (Rp215 triliun) pada 2022, meningkat 57 persen dari tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Retno menegaskan pentingnya komitmen kedua negara untuk memerangi kejahatan transnasional.
“Indonesia berterima kasih kepada Filipina atas bantuannya dalam memulangkan 246 warga Indonesia korban perdagangan manusia tahun lalu dan mengembalikan 73 ekor burung liar ke habitat aslinya di Indonesia,” tutur Retno.
Ia juga mengapresiasi upaya bersama Filipina dan UNHCR dalam mendaftarkan dan mengukuhkan Orang Keturunan Indonesia di Mindanao dan menyatakan bahwa Indonesia menantikan dukungan lebih lanjut untuk pendaftaran gelombang kedua.
Kunjungan Menlu Retno ke Filipina untuk mendampingi Presiden Joko Widodo juga bertepatan dengan perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Filipina.
“Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat hubungan bilateral kita di berbagai sektor yang menjadi kepentingan bersama dan untuk bersama-sama mengatasi tantangan regional dan global,” kata dia.
Baca juga: Indonesia-Filipina-Jepang lakukan latihan Regional Marpolex 2024
“Di bidang bilateral, saya memfokuskan diskusi lebih banyak pada kerja sama ekonomi. Kami menyambut baik pertumbuhan perdagangan bilateral kedua negara selama lima tahun terakhir, meskipun di tengah krisis global yang terjadi,” kata Retno dalam transkrip pernyataan persnya usai pertemuan dengan Manalo.
Untuk lebih memperkuat perdagangan bilateral, kedua menlu berkomitmen untuk menjajaki peluang perdagangan baru.
Di bidang investasi, Menlu Retno dan Menlu Manalo menyambut baik antusiasme investor kedua negara untuk memperkuat kerja sama investasi.
Retno menyebut bahwa delegasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia juga sedang mengunjungi Manila, bersamaan dengan kunjungan resmi Presiden Joko Widodo ke Filipina.
“Indonesia juga mengapresiasi kepercayaan yang diberikan kepada BUMN di Indonesia untuk berpartisipasi dalam sejumlah proyek berbeda di Filipina,” tutur Retno.
Baca juga: RI dan Filipina jajaki kemitraan sektor mineral dan nanopreneurship
Filipina merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia. Filipina adalah negara penyumbang surplus neraca perdagangan RI dengan nilai sekitar 11,4 miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp170,38 triliun).
Adapun total nilai perdagangan bilateral Indonesia-Filipina mencapai 14,39 miliar dolar AS (Rp215 triliun) pada 2022, meningkat 57 persen dari tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, Retno menegaskan pentingnya komitmen kedua negara untuk memerangi kejahatan transnasional.
“Indonesia berterima kasih kepada Filipina atas bantuannya dalam memulangkan 246 warga Indonesia korban perdagangan manusia tahun lalu dan mengembalikan 73 ekor burung liar ke habitat aslinya di Indonesia,” tutur Retno.
Ia juga mengapresiasi upaya bersama Filipina dan UNHCR dalam mendaftarkan dan mengukuhkan Orang Keturunan Indonesia di Mindanao dan menyatakan bahwa Indonesia menantikan dukungan lebih lanjut untuk pendaftaran gelombang kedua.
Kunjungan Menlu Retno ke Filipina untuk mendampingi Presiden Joko Widodo juga bertepatan dengan perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Filipina.
“Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat hubungan bilateral kita di berbagai sektor yang menjadi kepentingan bersama dan untuk bersama-sama mengatasi tantangan regional dan global,” kata dia.
Baca juga: Indonesia-Filipina-Jepang lakukan latihan Regional Marpolex 2024
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: