Korsel dan AS kecam Korut kirim rudal ke Rusia untuk lawan Ukraina
10 Januari 2024 14:38 WIB
Arsip - Foto yang disiarkan kantor berita Korea Utara KNA pada 25 Maret, 2022, ini memperlihatkan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasongpho-17 milik Korut. ANTARA/Korean Central News Agency/Handout via Xinhua/tm (Korean Central News Agency/Handout via Xinhua)
Washington (ANTARA) - Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan dan Amerika Serikat mengecam keras penyerahan rudal balistik Korea Utara kepada Rusia yang digunakan untuk perang melawan Ukraina.
Kecaman itu disampaikan Korsel dan AS melalui percakapan telepon pada Selasa, kata Gedung Putih.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Chang Ho-jin membahas peningkatan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia serta aksi provokatif Korea Utara di sepanjang Zona Demiliterisasi Korea.
Pembicaraan itu adalah tindak lanjut dari pengungkapan oleh AS bahwa Korea Utara memberikan puluhan rudal balistik kepada Rusia. Beberapa dari rudal itu sudah diluncurkan ke Ukraina pada 30 Desember 2023, kemudian 2 Januari 2024, dan Sabtu pekan lalu.
Baca juga: AS sebut Rusia gunakan rudal yang dipasok Korut untuk serang Ukraina
“Kedua penasihat keamanan mengecam keras penyerahan rudal balistik Korea Utara kepada Rusia, serta penggunaan rudal itu oleh Rusia dengan sasaran Ukraina," kata Gedung Putih dalam penyataan tertulis.
"Mereka menyatakan penyerahan dan penggunaan senjata tersebut menambah penderitaan warga Ukraina, melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, melemahkan rezim non proliferasi (nuklir) global, dan mengancam keamanan wilayah Eropa, Semenanjung Korea, dan Indo-Pasifik," kata Gedung Putih.
Dalam pembicaraan via telepon itu, kedua pejabat berkomitmen mendukung Ukraina dan rakyatnya.
Kedua belah pihak juga bertekad untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan-tantangan keamanan bersama guna memperkuat perdamaian dan keamanan di Indo-Pasifik dan seluruh dunia.
Baca juga: China respon rudal balistik Korut, Semenanjung Korea sangat kompleks
Sumber: Yonhap
Kecaman itu disampaikan Korsel dan AS melalui percakapan telepon pada Selasa, kata Gedung Putih.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Chang Ho-jin membahas peningkatan kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia serta aksi provokatif Korea Utara di sepanjang Zona Demiliterisasi Korea.
Pembicaraan itu adalah tindak lanjut dari pengungkapan oleh AS bahwa Korea Utara memberikan puluhan rudal balistik kepada Rusia. Beberapa dari rudal itu sudah diluncurkan ke Ukraina pada 30 Desember 2023, kemudian 2 Januari 2024, dan Sabtu pekan lalu.
Baca juga: AS sebut Rusia gunakan rudal yang dipasok Korut untuk serang Ukraina
“Kedua penasihat keamanan mengecam keras penyerahan rudal balistik Korea Utara kepada Rusia, serta penggunaan rudal itu oleh Rusia dengan sasaran Ukraina," kata Gedung Putih dalam penyataan tertulis.
"Mereka menyatakan penyerahan dan penggunaan senjata tersebut menambah penderitaan warga Ukraina, melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, melemahkan rezim non proliferasi (nuklir) global, dan mengancam keamanan wilayah Eropa, Semenanjung Korea, dan Indo-Pasifik," kata Gedung Putih.
Dalam pembicaraan via telepon itu, kedua pejabat berkomitmen mendukung Ukraina dan rakyatnya.
Kedua belah pihak juga bertekad untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan-tantangan keamanan bersama guna memperkuat perdamaian dan keamanan di Indo-Pasifik dan seluruh dunia.
Baca juga: China respon rudal balistik Korut, Semenanjung Korea sangat kompleks
Sumber: Yonhap
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024
Tags: